a. Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah segala tindakan yang
dilakukan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya guna mencapai
kemakmuran. Tindakan ekonomi ini muncul karena adanya keterbatasan pada sarana
pemenuhan kebutuhan manusia, yang dapat berupa uang, barang, maupun jasa. Oleh karena
keterbatasan inilah, manusia harus mengutamakan kebutuhan mana yang harus
dipenuhi saat ini juga dan kebutuhan mana yang dapat ditunda atau diganti
dengan lainnya. Tindakan ekonomi meliputi produksi, konsumsi, dan distribusi.
Semua kegiatan ekonomi di atas mempunyai
tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang jumlahnya selalu bertambah dan
tidak terbatas, sementara alat pemuas kebutuhan terbatas, sehingga manusia
harus memenuhi kebutuhan yang penting dan mendesak dahulu daripada kepentingan
lainnya. Atau dengan kata lain dalam
melakukan tindakan, manusia harus berdasarkan skala prioritas (pemenuhan
kebutuhan harus disesuaikan dengan kepentingan).
1) Tindakan ekonomi berdasarkan skala prioritas dan mengambil
kesempatan yang ada
Manusia
melakukan tindakan ekonomi agar dapat memenuhi kebutuhan untuk mencapai
kemakmuran. Dalam melakukan tindakan ekonomi harus menentukan skala prioritas
dan memperhatikan peluang yang ada.
a) Menentukan
skala prioritas
Skala
prioritas kebutuhan adalah urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat
kepentingan kebutuhan. Dalam menentukan skala prioritas atau menentukan
kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai dengan kepentingannya, diurutkan dari
kebutuhan yang mendesak lalu kebutuhan yang agak mendesak dan kebutuhan yang
tidak mendesak, sehingga penghasilan yang diperolehnya dapat digunakan secara
maksimal.
b) Mengambil
kesempatan yang ada
Kesempatan
tidak datang terus menerus. Oleh karena itu jika ada kesempatan harus digunakan
dengan sebaik-baiknya. Berikut ini contoh tindakan ekonomi yang mengambil
kesempatan yang ada.
(1) Penjual
payung dan jas hujan memperbanyak dagangannya pada musim hujan.
(2) Penjual
seragam sekolah memperbanyak dagangannya pada saat awal tahun pelajaran.
(3) Penjual
bendera memanfaatkan peluang pada saat hari kemerdekaan.
(4) Pedagang
es memperbanyak dagangannya pada musim kemarau.
(5) Pengusaha
swalayan memberikan diskon dan harga obral pada saat tutup tahun dan hari raya.
2) Tindakan Ekonomi
Rasional dan Tindakan Ekonomi Irasional
Tindakan
ekonomi yang dilakukan manusia dapat dikelompokkan dalam tindakan ekonomi
rasional dan tindakan ekonomi irasional.
a) Tindakan
Ekonomi Rasional
Tindakan
ekonomi rasional adalah tindakan ekonomi yang didasarkan pada pertimbangan akal
sehat.
Manusia
adalah makhluk yang memiliki akal dan perasaan. Dengan akal, manusia dapat
melakukan pemikiran tentang cara mengatasi permasalahan-permasalahannya. Dengan
akal, manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya.
Artinya, manusia yang berakal selalu bertindak berdasarkan rasio (pemikiran
yang sehat).
Manusia
selalu mengharapkan keuntungan atau kebaikan bagi dirinya. Tidak ada orang yang
mengharapkan kerugian, kemalangan, atau keburukan. Dalam dunia ekonomi, manusia
rasional adalah manusia yang selalu berpikir tentang cara ia memperoleh
keuntungan yang seoptimal mungkin atas tindakan ekonomi yang dia lakukan.
Ciri-ciri
tindakan ekonomi rasional adalah:
(1) Tindakan
ekonomi dilakukan untuk memperoleh kepuasan yang maksimal dengan pengorbanan
minimal.
(2) Tindakan
ekonomi tersebut didorong oleh suatu kepentingan.
Contoh
tindakan ekonomi rasional:
(1) Tindakan
ekonomi rasional yang dilakukan oleh individu atau keluarga:
(a) menghemat
listrik;
(b) mencari
barang subtitusi untuk menggantikan pemakaian barang yang harganya mahal;
(c) melakukan
tindakan ekonomi dengan tujuan yang jelas, misalnya: membeli kendaraan karena
belum memiliki kendaraan;
(d) menghemat
bahan bakar minyak;
(e) membelanjakan
penghasilan yang diperoleh dengan membuat daftar skala prioritas;
(f) melalui
proses penawaran dalam membeli suatu barang.
(2) Tindakan
ekonomi rasional yang dilakukan oleh industri atau perusahaan:
(a) menempatkan
pegawai sesuai dengan kemampuan/keahliannya;
(b) menggunakan
bahan baku/bahan mentah yang murah tetapi mutunya cukup bagus;
(c) menghemat
dalam penggunaan mesin-mesin produksi.
(3) Tindakan
ekonomi rasional yang dilakukan oleh pemerintah:
(a) menghemat
pengeluaran uang negara;
(b) membangun
sarana dan prasarana yang sangat berguna, misalnya: jalan tol, pelebaran jalan,
waduk, pasar dan sebagainya.
b) Tindakan
Ekonomi Tidak Rasional (Irasional)
Tindakan
ekonomi irasional adalah tindakan ekonomi yang tidak didasarkan pada
pertimbangan akal sehat (tidak masuk akal). Tindakan ekonomi irasional
merupakan tindakan manusia yang menurut perkiraan akan memperoleh keuntungan
tetapi sebenarnya malah tidak menguntungkan. Jika dalam suatu kegiatan ekonomi,
jumlah pengorbanan lebih besar daripada jumlah hasil yang diperoleh maka
kegiatan ekonomi ini disebut tidak rasional.
Contoh: Seseorang membeli pakaian impor bermerk dan
harganya mahal walau sebenarnya kualitasnya tidak lebih baik daripada produk
dalam negeri.
b. Motif Ekonomi
1) Pengertian
Semua
kegiatan yang dilakukan orang tentu didorong oleh suatu alasan. Kekuatan yang
mendorong suatu tindakan atau kegiatan disebut motif. Demikian pula dalam
melakukan tindakan ekonomi. Dorongan atau alasan yang membuat orang mau
melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi.
Kata
motif berasal dari bahasa Inggris motive yang artinya
dorongan/alasan/penggerak. Motif ekonomi atau dorongan ekonomi
adalah alasan atau keinginan yang mendorong seseorang atau badan melakukan
perbuatan atau tindakan ekonomi dalam usahanya memenuhi kebutuhan untuk
mencapai kemakmuran.
Seseorang
melakukan tindakan ekonomi atau perbuatan ekonomi karena didorong oleh suatu
keinginan/alasan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran, agar seluruh
kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi dengan layak. Hal ini dapat dilakukan oleh siapa saja, baik
pribadi, keluarga, badan/perusahaan atau negara.
Contoh:
a) Siswa
belajar giat agar cita-citanya dapat tercapai.
b) Pedagang
bekerja giat agar dapat memperoleh banyak keuntungan.
c) Petani
giat bekerja agar hasil panennya berlimpah.
Motif
ekonomi bisa datang dari dalam diri seseorang (motif intrinsik) dan dari luar
diri seseorang (motif ekstrinsik).
a) Motif
intrinsik adalah dorongan atau keinginan untuk memperoleh barang atau jasa atas
kesadaran sendiri. Contoh: ketika seseorang mengantuk, maka ia akan tidur,
ketika seseorang lapar, maka ia akan makan, dan sebagainya.
b) Motif
ekstrinsik adalah keinginan untuk memperoleh barang atau jasa karena dorongan
orang lain atau pihak lain. Contoh: Seseorang akan membeli produk tertentu
karena terpengaruh oleh iklan di televisi.
Kegiatan
ekonomi manusia yang berbeda-beda pasti mempunyai motif yang berbeda pula,
walaupun ada juga suatu kegiatan ekonomi yang sama tetapi mempunyai motif yang
berbeda. Secara umum, motif seseorang melakukan tindakan ekonomi dibedakan
menjadi dua yaitu motif ekonomi dan motif nonekonomi.
2) Macam-macam Motif Ekonomi
Berikut
ini macam-macam motif ekonomi yang mendorong manusia melakukan berbagai
tindakan.
a) Motif
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup
Motif
untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah motif yang dimiliki seseorang dalam
rangka untuk memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran. Berbekal keahlian
yang dimiliki dan etos kerja yang tinggi berusaha untuk memperoleh penghasilan
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Contoh:
Seseorang yang giat bekerja karena didorong untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya.
b) Motif
ekonomi untuk memperoleh laba/keuntungan
Motif
untuk mendapatkan keuntungan adalah dorongan untuk memperoleh keuntungan
sebanyak-banyaknya dari kegiatan ekonomi yang dilakukan.
Contoh:
Ibu Siti adalah seorang pedagang. Dia memilih tempat yang strategis, yaitu di
pusat keramaian. Ibu Siti menata dagangannya dengan rapi dan pelayanan yang
ramah agar dagangannya laku terjual dan memperoleh keuntungan.
c) Motif
ekonomi untuk memperoleh kekuasaan
Motif
ekonomi untuk memperoleh kekuasaan merupakan tindakan seseorang yang didodong
untuk memupuk kekuasaan dalam bidang ekonomi. Contoh: Sebuah perusahaan
mengeluarkan produk-produk dengan kualitas bagus dan harga yang relatif murah
dalam rangka untuk dapat menguasai pasar.
d) Motif
ekonomi untuk memperoleh penghargaan
Selain
untuk memperoleh keuntungan dan kekuasaan, manusia juga mempunyai dorongan
ingin dihargai oleh orang lain.
Contoh:
Seorang karyawan bekerja giat agar memperoleh penghargaan dari perusahaannya.
Seseorang bekerja karena ingin dihargai oleh masyarakat dan tidak disebut
sebagai seorang penganggur.
e) Motif
ekonomi untuk menolong sesama manusia
Motif
ini didasarkan pada keinginan untuk membantu orang lain. Misalnya seseorang
bekerja giat agar memperoleh penghasilan lebih sehingga sebagian dapat
diberikan kepada orang miskin, korban musibah, dan lain-lain.
Motif
yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi untuk menolong sesama
manusia tanpa mengharapkan keuntungan disebut juga motif sosial.
Motif
ekonomi yang dilakukan oleh pelaku tindakan ekonomi adalah sebagai berikut.
a) Motif
Ekonomi Produsen
Produsen
adalah orang atau badan yang melakukan kegiatan menciptakan atau menambah nilai
guna barang. Beberapa motif ekonomi produsen sebagai berikut.
(1) Motif
mencari laba
(2) Motif
Mencari Kekuasaan Ekonomi
(3) Motif
sosial
(4) Motif
Memperoleh Penghargaan
b) Motif
Ekonomi Konsumen
Konsumen
adalah orang atau lembaga tertentu yang memakai atau melakukan kegiatan
konsumsi/mengkonsumsi (menghabiskan atau mengurangi guna) barang atau jasa.
Beberapa motif ekonomi konsumen sebagai berikut.
(1) Memperoleh
Kepuasan yang Optimal
(2) Agar
Dapat Bertahan Hidup
(3) Agar
Diterima dalam Lingkungan Masyarakat
(4) Agar
Status Sosialnya Naik di Mata Masyarakat
c) Motif
Ekonomi Distributor
Distributor
adalah orang atau lembaga tertentu yang melakukan kegiatan distribusi (suatu
kegiatan untuk menyampaikan, menyebarkan, atau menyalurkan barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, tanpa adanya pelimpahan hak atas barang). Motif
ekonomi distributor utamanya adalah mencari keuntungan/laba. Motif yang lain adalah:
(1) mempercepat
proses distribusi
(2) agar
barang dan jasa merata
(3) untuk
menjaga kesinambungan proses produksi
3) Motif Nonekonomi
Motif
nonekonomi adalah dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan yang
tidak memperhitungkan untung dan rugi. Dengan kata lain, motif nonekonomi merupakan alasan yang mendorong manusia
bertindak bukan dalam konteks kegiatan ekonomi.
Dalam melakukan motif nonekonomi, dan biasanya manusia
dipengaruhi oleh emosional, tergesa-gesa atau juga karena memang perasaan tulus
yang muncul dari dalam dirinya. Tidak semua kegiatan yang dilakukan oleh
manusia itu didasari oleh motif ekonomi. Tindakannya pun tidak memperhitungkan
untung dan rugi, melainkan hanya spontan, atau tidak sengaja.
Ada
beberapa sebab yang sama seseorang melakukan tindakan ekonomi berdasarkan motif
ekonomi dan motif nonekonomi. Perbedayaan antara keduanya adalah:
1) Motif ekonomi merupakan
dorongan manusia untuk melakukan tindakan ekonomi, sedangkan motif nonekonomi
merupakan dorongan kewajiban, adat kebiasaan, perbuatan spontan,
ketidaksengajaan, kecelakaan, dan sebagainya.
2) Motif ekonomi mendorong
manusia untuk melakukan kegiatan pokok ekonomi, yaitu produksi, distribusi, dan
konsumsi, sedangkan motif nonekonomi merupakan dorongan manusia untuk melakukan
kegiatan di luar kegiatan pokok ekonomi.
c. Prinsip Ekonomi
1) Pengertian
Prinsip
ekonomi adalah pertimbangan yang disertai dengan pengorbanan tertentu untuk
mencapai hasil yang maksimal.
Prinsip
ekonomi merupakan pedoman dalam melakukan tindakan ekonomi bagi produsen,
konsumen, dan distributor. Prinsip ini menuntun pelaku ekonomi untuk:
a) berusaha
dengan biaya (pengorbanan) tertentu untuk memperoleh hasil yang
sebesar-besarnya, atau
b) berusaha
dengan biaya (pengorbanan) sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu.
Banyaknya
kebutuhan yang harus dipenuhi sementara alat pemuas kebutuhannya terbatas mengharuskan
manusia untuk membuat pilihan yang tepat, efektif, dan efisien. Dalam
hal ini dibutuhkan kecermatan dalam memilih kebutuhan mana yang
benar-benar harus didahulukan sesuai dengan tingkat kepentingannya. Tujuannya
agar tindakan yang diambil dapat memberikan hasil yang maksimal dan menanggung
risiko yang sekecil-kecilnya. Maka dari itu manusia dalam melakukan tindakan
ekonomi harus selalu berpedoman pada prinsip ekonomi.
Terdapat
dua hal yang menjadi perhatian dalam prinsip ekonomi, yaitu:
a) dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya akan diperoleh hasil tertentu,
b) dengan
pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal.
Contoh:
a) Membeli
barang di pasar dengan terlebih dulu menawar harga.
b) Seorang
siswa membeli buku di koperasi karena lebih murah dan tidak perlu pergi ke
mana-mana.
c) Seorang
ibu lebih suka membeli ikan di pasar ikan daripada membeli di supermarket
karena lebih murah dan lebih segar.
Prinsip
ekonomi dalam kegiatan ekonomi akan mendorong manusia untuk bertindak ekonomis
dan berpikir ekonomis. Bertindak ekonomis merupakan tindakan manusia di dalam
memenuhi kebutuhan manusia dengan rasional, atau dengan kata lain setiap
tindakan melalui pemikiran lebih dahulu dan berpegang pada prinsip ekonomi.
Orang dikatakan bertindak ekonomis bila berhasil mencapai keseimbangan antara
hasil dan pengorbanan, yaitu kebutuhan dapat terpenuhi sebaik mungkin hasil dan
pengorbanan untuk mencapainya seminimal mungkin.
Berpikir
ekonomis artinya bukan hanya berpikir bagaimana cara menghabiskan atau memakai
sumber daya alam yang ada, tetapi lebih dari itu termasuk berpikir bagaimana
mengubah nilai guna dari barang yang didapat agar lebih tinggi. Orang dikatakan
berpikir ekonomis jika orang tersebut melakukan kegiatan produksi.
2) Tujuan penggunaan prinsip
ekonomi
Tujuan
seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi dengan berpedoman prinsip ekonomi
pada dasarnya adalah:
a) menghindari
adanya pemborosan sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya
modal.
b) memperhitungkan
setiap tindakan ekonomi yang dilakukan.
c) dalam
memenuhi kebutuhan dilakukan secara terencana.
3) Macam-macam prinsip ekonomi
Prinsip
ekonomi dari berabagai jenis kegiatan ekonomi berbeda-beda. Berikut ini prinsip
ekonomi dari tiga janis kegiatan ekonomi.
a) Prinsip
ekonomi produsen
Prinsip
ekonomi yang dijalankan oleh produsen adalah:
(1) dengan
dana tertentu dapat memproduksi barang atau jasa semaksimal mungkin;
(2) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu dapat menggunakan biaya yang minimal dan tidak boros.
b) Prinsip
ekonomi konsumen
Prinsip
ekonomi yang dijalankan oleh konsumen adalah dengan penghasilan yang diperoleh,
dapat mencapai tingkat kepuasan yang maksimal karena tepat dalam
pembelanjaannya berdasarkan skala prioritas. Adapun ciri-ciri seseorang yang
melakukan prinsip ekonomi yaitu:
(1) bertindak
tidak boros (hemat),
(2) menyusun
skala prioritas,
(3) bersikap
rasional,
(4) memikirkan
tindakan alternatif.
c) Prinsip
ekonomi pedagang
Prinsip
ekonomi yang dijalankan oleh pedagang adalah berusaha memperoleh keuntungan
yang maksimal, jika terpaksa menderita kerugian maka kerugiannya bisa ditekan
seminimal mungkin.
4) Penerapan Prinsip Ekonomi
Prinsip
ekonomi dapat diterapkan dalam kegiatan ekonomi baik produksi, konsumsi, dan
distribusi.
a) Penerapan
Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi
Prinsip
ekonomi produsen mempunyai tujuan yaitu menghasilkan barang dan jasa dalam
jumlah dan mutu tertentu dengan pengorbanan seminimal mungkin. Adapun penerapan
prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi antara lain sebagai berikut.
(1) Produksi
Pertanian
Tanah
pertanian diolah dengan sebaik mungkin melalui intensifikasi antara lain dengan
menggunakan pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pengairan, pemupukan, dan
pemberantasan hama, sehingga hasil pertanian dapat meningkat tanpa memperluas
lahan pertanian.
(2) Produksi
Industri
Penerapan
prinsip ekonomi dalam bidang industri dilakukan dengan cara:
(a) Menghasilkan
barang-barang yang diminati dan memperhatikan daya beli masyarakat.
(b) Menjaga
kualitas barang.
(c) Penggunaan
mesin yang tepat, suku cadang yang mudah diperoleh, dan hemat bahan bakar
(d) Penempatan
karyawan yang terampil dan ahli di bidangnya
(e) Mendirikan
pabrik dekat dengan sumber bahan mentah sehingga menghemat biaya pengangkutan
bahan mentah.
(f) Menemukan
inovasi-inovasi terbaru.
b) Penerapan
Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi
Prinsip
ekonomi bagi konsumen adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk
memperoleh kepuasan dari barang dan jasa tertentu. Setiap orang pasti berusaha
untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya dengan penghasilan yang diperoleh.
Salah satu cara yang dilakukan agar penghasilan dapat digunakan semaksimal
mungkin untuk memenuhi kebutuhan yaitu dengan menyusun skala prioritas. Selain
itu dalam berbelanja, perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu:
(1) Tepat
Guna
Artinya,
membelanjakan barang yang dibutuhkan dengan disesuaikan jumlah dan jenisnya.
(2) Tepat
Tempat
Artinya,
membeli barang dengan memilih toko yang harganya lebih murah daripada toko-toko
yang lainnya.
(3) Tepat
Waktu
Artinya,
membeli barang yang benar-benar dibutuhkan pada waktu itu.
(4) Tepat
Harga
Artinya,
membeli barang dengan harga yang tidak terlalu mahal. Sekalipun barang itu
sangat dibutuhkan tetapi jangan langsung dibayar dengan tanpa menawar harga
barang tersebut.
(5) Tepat
Mutu/kualitas
Artinya,
membeli barang dengan memperhatikan kualitasnya. Jangan membeli barang yang
harganya murah tetapi ternyata kualitasnya jelek sehingga cepat rusak karena
itu merupakan suatu pemborosan.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan agar kebutuhan dapat terpenuhi adalah:
(1) menyusun
daftar barang yang akan dibeli dengan memilih kebutuhan yang penting dan
mendesak terlebih dahulu dipenuhi;
(2) memilih
barang-barang yang mutunya baik, harganya murah, dan terjangkau;
(3) tidak
cepat terpengaruh dengan barang-barang yang dijual secara obralan atau kredit;
(4) selalu
memperhatikan penghasilan yang diperoleh dengan pengeluaran.
c) Penerapan
Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi
Prinsip
ekonomi dalam kegiatan distribusi mempunyai tujuan yaitu dengan pengorbanan
sekecil-kecilnya untuk menyalurkan barang hasil produksi. Adapun penerapan
prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi, antara lain adalah:
(1) Kegiatan
penyaluran barang dilakukan dengan tepat waktu sehingga barang dapat segera
dinikmati konsumen.
(2) Kegiatan
penyaluran barang hasil produksi harus tepat sasaran yaitu pada daerah yang membutuhkan.
(3) Kegiatan
penyaluran barang dengan menggunakan kendaraaan yang hemat bahan bakar.
(4) Pengepakan/pengemasan
barang dijaga keadaannya sampai ke tangan konsumen.
Penerapan
prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi merupakan hal sangat penting karena
dapat dicapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi artinya penghematan waktu,
tenaga, dan biaya. Efektivitas artinya mencapai hasil yang maksimal atau
berhasil guna.
Manfaat
penerapan prinsip ekonomi adalah sebagai berikut.
a) Bagi
produsen
Manfaat
penerapan prinsip ekonomi bagi produsen antara lain sebagai berikut.
(1) Dengan
modal tertentu dapat mencapai keuntungan maksimal atau jika terpaksa harus
mengalami kerugian, kerugian tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.
(2) Dengan
dana tertentu dapat memproduksi barang/jasa maksimal karena tepat dalam
penggunaannya.
(3) Dengan
biaya yang minimal dapat memproduksi sejumlah barang tertentu karena tepat
penggunaannya (tidak terjadi pemborosan).
b) Bagi
konsumen
Manfaat
penerapan prinsip ekonomi bagi produsen antara lain sebagai berikut.
(1) Dengan
uang yang dimiliki dapat mencapai kepuasan yang maksimal karena tepat dalam
memilih tempat dan barang-barang apa dalam pembelanjaan.
(2) Untuk
mencapai tingkat kepuasan tertentu, dapat dengan dana yang minimal karena tepat
dalam memilih tempat danbarang-barang apa dalam pembelanjaan.
5) Hubungan antara tindakan
ekonomi, motif ekonomi, dan prinsip ekonomi
Tindakan
ekonomi, prinsip ekonomi, dan motif ekonomi merupakan peristiwa yang terjadi
dalam ilmu ekonomi. Peristiwa-peristiwa tersebut selalu saling berkaitan dan
mengakibatkan terjadinya peristiwa lain sehingga dalam ilmu ekonomi terdapat
hukum ekonomi. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi adalah keterangan
hasil dari hubungan dua peristiwa atau lebih di bidang yang saling berkaitan
yang terjadi berulang-ulang.
Hubungan
antara tindakan ekonomi, motif ekonomi, dan prinsip ekonomi adalah sebagai
berikut.
a) Tindakan
ekonomi terjadi karena didorong oleh adanya motif ekonomi.
b) Dalam
melakukan tindakan ekonomi harus berdasarkan pada prinsip ekonomi.