1. Kelangkaan
sebagai Permasalahan Ekonomi Manusia
Pada umumnya keinginan manusia tidak terbatas,
sedangkan sumber daya yang digunakan sebagai alat pemenuhan keinginan tersebut
terbatas adanya. Kondisi inilah yang pada akhirnya menimbulkan masalah
kelangkaan (scarcity).
Kelangkaan adalah kondisi yang terjadi apabila kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Kelangkaan terjadi
karena jumlah kebutuhan lebih banyak daripada jumlah barang dan jasa yang
tersedia. Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan.
Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan
jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Banyak para ekonom yang berpendapat bahwa
permasalahan utama dalam ilmu ekonomi adalah mengatasi kelangkaan, yaitu
bagaimana manusia menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi
keinginannya yang tidak terbatas. Kelangkaan akan terjadi apabila jumlah yang
diinginkan melebihi jumlah yang tersedia pada harga sebesar nol, sehingga
menuntut manusia untuk melakukan pilihan.
Kelangkaan berbeda dengan kekurangan barang
dan jasa. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
a. Seorang
karyawan menggunakan ilmu dan keahliannya bekerja untuk mendapatkan
penghasilan. Penghasilan tersebut ditukarkan dengan berbagai alat pemenuhan
kebutuhan baik berupa barang maupun jasa, misalnya untuk membeli makanan,
pakaian, rumah, kendaraan, biaya kesehatan, dan sebagainya, yang tidak bisa
dipenuhi semuanya.
b. Hujan
deras yang mengguyur suatu daerah telah menimbulkan musibah banjir dan
berdampak pada lumpuhnya jalur transportasi antarkota. Akibatnya distribusi
bahan pangan, khususnya komoditas beras ke berbagai kota terhenti. Situasi ini
mengakibatkan jumlah persediaan beras menipis dan beras pun sulit dijumpai di
pasar.
Ilustrasi pertama merupakan contoh kasus
kelangkaan. Kasus yang dialami oleh karyawan tersebut mencerminkan kelangkaan.
Sumber daya yang dimiliki oleh karyawan, seperti ilmu dan keahlian, waktu dan
tenaga adalah terbatas, sedangkan keinginan yang dimiliki karyawan tersebut
tidak terbatas, maka munculah masalah kelangkaan. Permasalahan kelangkaan
tersebut dapat diatasi dengan membuat pilihan. Pembuatan pilihan dalam kondisi
yang serba langka mengharuskan karyawan tersebut kehilangan kesempatan untuk
memperoleh barang dan jasa tertentu.
Adapun ilustrasi yang kedua bukan merupakan
kelangkaan melainkan kekurangan barang dan jasa dalam hal ini kekurangan beras.
Akibat terputusnya jalur transportasi, distribusi beras ke kota terhambat
sehingga jumlah persediaan beras pun menipis. Dalam hal ini masyarakat di kota
tersebut mengalami kekurangan beras bukan kelangkaan beras.
Dengan demikian perbedaaan utama antara
kelangkaan dan kekurangan terletak pada ada tidaknya keputusan untuk membuat
pilihan. Barang dan jasa langka karena sumber daya langka. Keterbatasan sumber
daya berakibat tidak semua keinginan dapat terpenuhi, maka kita harus membuat
pilihan dan setiap pilihan yang kita ambil mengandung biaya peluang, yaitu
hilangnya kesempatan untuk memperoleh barang dan jasa tertentu. Inilah yang
disebut dengan kelangkaan. Sementara dalam kasus kekurangan tidak menuntut
adanya keputusan untuk membuat pilihan. Kekurangan jumlah barang dan jasa akan
berdampak pada naiknya harga barang tersebut. Adapun hal yang dapat dilakukan
atas kekurangan tersebut adalah mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi.
Kelangkaan mengandung dua pengertian:
a. Alat
pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan.
b Untuk mendapatkan alat pemenuhan kebutuhan
memerlukan pengorbanan yang lain.
Kelangkaan ekonomi merupakan salah satu dari
beragamnya permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh manusia. Maka dari itu,
masalah kelangkaan ini sangat berkaitan dengan kebutuhan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Berikut merupakan jenis-jenis kelangkaan
ekonomi:
a.
Kelangkaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang
terdiri dari sumber daya biotik serta sumber daya abiotik. Sumber daya alam
diberikan oleh Sang Maha Pencipta yang telah tersedia di alam, tetapi masih
harus perlu digali lagi agar dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Dalam pemanfaatan sumber daya alam, jika dilakukan secara terus-menerus
dan eksploitasi dapat mengakibatkan sumber daya alam yang tersedia atau untuk cadangan akan habis. Sehingga hal ini
berdampak pada kelangkaan sumber daya alam tersebut.
b.
Kelangkaan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang memiliki manfaat besar
bagi masyarakat, jika dalam penggunaan kemampuan yang dimilikinya dimanfaatkan
secara optimal. Sumber daya
manusia yang berkualitas dianggap sebagai salah satu sumber daya ekonomi yang
langka.
c.
Kelangkaan Sumber Daya Modal
Sumber daya modal merupakan sumber daya yang berasal dari manusia yang
bertujuan untuk mempermudah terlaksananya proses produksi. Kelangkaan sumber
daya modal berdasarkan pada kemauan dan kemampuan yang dimiliki manusia itu
sendiri.
Karena pada dasarnya setiap manusia memiliki sebuah kemampuan untuk
membuat sumber daya modal tersebut. Salah satu cara membuat dumber daya modal
ini adalah sebuah kemauan yang kuat untuk bekerja keras dan berusaha pantang
menyerah.
d.
Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan atau Entrepreunership
Sumber daya kewirausahaan ini bersifat langka. Mengapa hal ini terjadi?
karena tidak semua orang bisa menjadi pengusaha atau pedagang. Untuk menjadi
pengusaha seseorang harus memenuhi syarat yaitu mempunyai modal dan keahlian.
Terdapat beberapa penyebab terjadinya kelangkaan sumber daya alam, yaitu sebagai berikut.
a.
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat
Salah satu faktor penyebab terjadinya suatu kelangkaan ialah
pertumbuhan penduduk, karena jika meningkatnya pertumbuhan penduduk maka akan
menyebabkan jumlah kebutuhan juga pasti akan meningkat.
Sedangkan, jumlah alat pemuas kebutuhan hanya terbatas untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
b.
Sifat manusia yang tidak mudah puas
Mahatma Ghandi, berkata bahwa “Sumber daya alam yang tersedia hanya
cukup untuk kebutuhan manusia, tetapi tidak cukup untuk kerakusan setiap
manusia.”
Itulah mengapa manusia merupakan makhluk yang tak ada puasnya dalam
memenuhi setiap kebutuhan dan keinginannya. Karena sifat serakah yang dimiliki
manusia ini, menyebabkan terjadinya eksploitasi alam secara besar-besaran
dimana tujuannya hanya untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
c.
Terbatasnya akan kemampuan produksi
Dalam hal ini, dengan kemajuan
teknologi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produksi. Kemajuan
teknologi di negara maju berlangsung sangat cepat, sementara kemajuan teknologi
di negara berkembang lebih lambat tidak sebanding dengan meningkat dan
berkembangnya kebutuhan barang dan jasa.
d.
Bencana alam
Kelangkaan terjadi karena beberapa faktor penyebabnya ialah bencana
alam, hal ini berpengaruh terhadap proses dalam pemenuhan kebutuhan hidup
manusia.
Kerusakan yang ditimbulkan karena bencana alam, akan berpengaruh
terhadap berlangsungnya kehidupan manusia. Contohnya: bencana banjir
mengakibatkan terganggunya distribusi barang dan jasa, akibatnya masyarakat.
e.
Letak geografis yang berbeda
Persebaran sumber daya dipenjuru dunia ini tidak merata. Ada yang
daerah tanahnya subur dan ada yang yang gersang. Perbedaan daerah ini
menyebabkan kelangkaan.
Terjadinya kelangkaan sumber daya alam
menimbulkan dampak terhadap perekonomian di masyarakat. Contoh dampak
kelangkaan sumber daya alam terhadap perekonomian adalah sebagai berikut.
a.
Menurunnya tingkat produksi
Dalam sistem produksi, alam menjadi sebagai salah satu input produksi.
Semakin besar sumber daya alam, maka hal ini akan berpengaruh kepada cadangan
atau bahan mentah yang akan diproduksi. Namun sebaliknya, jika sumber daya alam yang
tersedia semakin berkurang atau langka maka produksi yang dihasilkan semakin
sedikit juga.
b.
Menurunnya pendapatan masyarakat
Jika suatu perusahaan mengalami penurunan tingkat produksi, maka secara
otomatis tenaga kerja yang diperlukan juga sedikit, sehingga hal ini
menyebabkan akan terjadinya pemberhentian tenaga keja (PHK). Karena hal ini
menyebabkan terjadinya pengangguran atau turunnya pendapatan masyarakat.
c.
Naiknya harga-harga barang
Tingkat produksi berpengaruh terhadap sumber daya alam yang langka,
jika sumber daya alam yang tersedia hanya sedikit, maka barang yang
diproduksipun sedikit juga. Hal ini akan berdampak pada harga barang yang
diproduksi tersebut, yaitu kenaikan harga karena barang yang diproduksi hanya
sedikit sedangkan permintaan akan barang tersebut lebih besar.
Cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi
kelangkaan di antaranya adalah dengan:
a.
Mengadakan Eksplorasi dan Penemuan
Eksplorasi dilakukan untuk mendapatkan sumber daya yang baru, yang belum
diketahui atau yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Penemuan sumber daya
yang baru ini memungkinkan ketersediaan sumber daya alam akan meningkat. Namun
pada dasarnya pula akan terjadi berkurangnya stok yang tersedia yang tersedia
di alam.
b.
Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan untuk bisa mengurangi biaya dalam
mengelola sumber daya dengan menemukan cara-cara terbaru yang lebih efisien.
Dengan secara otomatis tingkat dan jenis ateknologi yang sedang dikembangkan
ini dapat disesuaikan dengan tingkat kelangkaan sumber daya.
c.
Penggunaan substitusi (pengganti)
Dengan sumber daya yang berlimpah dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai barang substitusi sumber daya yang langka. Jika
proses subtitusi sember daya yang diperbaharui dengan sumber daya yang tidak
dapat diperbaharui semakin mudah, maka dampak terhadap proses kelangkaan
semakin kecil. Misalnya penggunaan bioenergi sebagai substitusi dari BBM.
d.
Pemanfaatan kembali dan daur ulang
Pemanfaatan kembali adalah barang-barang yang tidak terpakai lagi oleh seseorang dapat digunakan kembali, dengan syarat masih layak pakai, dapat digunakan dan berfungsi. Sedangkan, daur ulang adalah proses menjadikan suatu barang bekas menjadi barang baru yang dapat menjadi sesuatu yang bernilai dan berguna, hal ini bertujuan untuk mengurangi sampah atau limbah.
2. Kebutuhan Manusia
Manusia hidup akan selalu memiliki kebutuhan
dan keinginan untuk dipenuhi, meskipun kebutuhan dan keinginan tersebut
beraneka ragam dan jumlahnya tidak terbatas. Kenyataannya, tidak semua
kebutuhan dan keinginan dapat dipenuhi dengan mudah. Manusia akan dihadapkan
pada masalah pokok ekonomi yaitu terbatasnya alat pemenuhan kebutuhan dibandingkan
dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Kebutuhan adalah setiap keinginan manusia baik
berupa barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi jasmani atau rohani
untuk kelangsungan hidup manusia.
Keinginan manusia tidak terbatas, artinya jika
suatu keinginan sudah terpenuhi maka akan muncul keinginan yang lain. Hal ini
disebabkan karena sifat manusia yang tidak pernah merasa puas. Agar kebutuhan
dan keinginan tersebut dapat dipenuhi maka diperlukan adanya pengorbanan baik
berupa waktu, tenaga, maupun materi.
Kebutuhan dan keinginan memiliki pengertian
yang berbeda. Kebutuhan adalah hal-hal yang digunakan oleh manusia agar dapat
bertahan hidup secara layak. Pada dasarnya kebutuhan manusia untuk bertahan
hidup terdiri dari empat hal, yaitu: makanan dan minuman, pakaian, rumah, dan perawatan
kesehatan dasar. Adapun keinginan adalah hal-hal yang ingin diraih oleh manusia
agar kehidupannya menjadi lebih nyaman.
Secara sederhana kebutuhan dapat didefinisikan
sebagai “sesuatu yang harus diperoleh untuk dapat bertahan hidup (survive)
dan melakukan kegiatan sehari-hari” sedangkan keinginan adalah “sesuatu yang
ingin dimiliki, yang jika tidak dimiliki seseorang masih dapat bertahan hidup”.
Oleh karena itu, pada dasarnya hanya ada empat hal yang dapat dikategorikan
sebagai kebutuhan untuk dapat bertahan hidup:
1. Rumah untuk tempat bernaung.
2. Makanan dan minuman yang cukup.
3. Perawatan kesehatan dasar
4. Pakaian yang layak
a. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia berbeda-beda karena
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut.
1) Kondisi Alam
Kondisi alam mempengaruhi kebutuhan seseorang.
Di daerah panas, manusia memerlukan pakaian yang tipis sedangkan di daerah yang
dingin memerlukan pakaian tebal.
2) Pekerjaan
Kebutuhan seorang petani tentu berbeda dengan
nelayan. Demikian juga dengan pekerjaan lain menuntut kebutuhan yang berbeda
pula.
3) Agama
Ajaran agama yang berbeda dapat mengakibatkan
kebutuhan yang berbeda pula. Hal ini karena masing-masing agama memerlukan
alat-alat pemenuhan kebutuhan tertentu yang harus dipakai dalam menjalankan
ibadah.
4) Adat istiadat
Suatu adat atau tradisi akan mempengaruhi baik
perilaku maupun tujuan hidup kelompok masyarakat setempat. Akibatnya tradisi
yang berbeda akan menimbulkan kebutuhan yang berbeda pula.
5) Status Ekonomi dan Sosial
Status ekonomi mempengaruhi kebutuhan
seseorang. Orang kaya mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan orang yang kurang
mampu.
6) Hobi atau Kesenangan
Hobi tertentu menutut kebutuhan tertentu.
Kebutuhan seseorang yang hobi memancing berbeda dengan orang yang hobi berburu.
7) Peradaban
Makin tinggi peradaban suatu masyarakat makin
banyak kebutuhan dan makin tinggi pula kualitas atau mutu barang yang
dibutuhkan.
b. Jenis-jenis Kebutuhan
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan
bermacam-macam itu dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk kebutuhan, yaitu
kebutuhan berdasarkan intensitasnya, bentuk dan sifatnya, subjek yang
membutuhkannya, waktu pemenuhannya, dan wujudnya.
1) Kebutuhan
Menurut Tingkat Kepentingannya (Intensitas)
Kebutuhan menurut tingkat kepentingannya ada tiga macam, yaitu:
a) Kebutuhan Pimer
Kebutuhan
primer disebut juga kebutuhan alamiah karena kebutuhan ini berkaitan erat dengan
kodrat kita sebagai manusia. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mutlak
harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan primer disebut juga
kebutuhan pokok. Seandainya kebutuhan primer tidak dipenuhi, kelangsungan hidup
manusia akan terganggu. Contoh kebutuhan primer, antara lain pangan, sandang,
dan papan.
b) Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan
sekunder adalah kebutuhan manusia yang kedua (tidak pokok) dan muncul setelah
kebutuhan primer terpenuhi. Kalau kebutuhan sekunder tidak terpenuhi, kelayakan
hidup seseorang tidak terganggu. Namun jika dapat dipenuhi, kehidupan seseorang
akan menjadi lebih baik. Jadi, kebutuhan sekunder dapat meningkatkan kualitas
kehidupan seseorang. Contoh: meja, kursi, televisi, sepeda, kipas angin, jam
tangan, jam dinding, perabot rumah tangga, dan sebagainya.
c) Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan atas barang mewah. Kebutuhan
tersier terpenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi dengan
baik. Contoh: rumah mewah, mobil mewah, perhiasan emas, berlian, mutiara, dan
sebagainya.
Penilaian
atau anggapan setiap orang terhadap tingkat kebutuhan tidak sama. Sebagian
orang menganggap bahwa mobil merupakan barang mewah, tetapi untuk sebagian
orang lagi menganggap mobil merupakan kebutuhan sekunder.
Kebutuhan mewah pada suatu saat dapat berubah
menjadi kebutuhan sekunder atau kebutuhan sosial. Hal ini disebabkan oleh:
(1) meningkatnya taraf hidup masyarakat;
(2) meningkatnya tingkat perekonomian
masyarakat;
(3) naiknya pendapatan masyarakat;
(4) kemajuan IPTEK;
(5) perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia.
Hal yang membedakan kemewahan suatu barang
ditinjau dari:
(1) Kegunaannya, sebagai pelengkap kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan.
(2) Waktu pemenuhan, bisa ditunda
setelah kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan terpenuhi.
(3) Akibat, tidak langsung berpengaruh
terhadap kesehatan maupun kelangsungan hidup.
2) Kebutuhan
Menurut Waktunya
Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan manusia dapat
dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa datang.
a) Kebutuhan sekarang (masa kini)
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang
diperlukan saat ini dan umumnya bersifat mendesak. Contoh: obat bagi orang yang
sakit, minum bagi orang yang haus, makan bagi orang yang lapar.
b) Kebutuhan yang akan datang (kelak)
Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan
yang pemenuhannya dapat ditunda di masa yang akan datang. Walaupun pemenuhan
kebutuhan ini dapat ditunda, namun tetap saja diperlukan persiapan untuk
memenuhinya. Contoh: tabungan, asuransi, deposito, dan sebagainya.
3) Kebutuhan
Menurut Sifatnya
Kebutuhan menurut sifatnya dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a) Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang
pemenuhannya bertujuan untuk memelihara, mengembangkan, dan membangun
pertumbuhan fisik atau jasmani. Contoh: makanan, minuman, pakaian, olah raga,
dan sebagainya.
b) Kebutuhan rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang
pemenuhannya bertujuan untuk memberikan kepuasan pada jiwa, hati sanubari, dan
perasaan seseorang. Contoh: agama, rekreasi, kesenian, kasih sayang, dan
sebagainya.
4) Kebutuhan
Menurut Subjeknya
Kebutuhan menurut subjeknya dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Kebutuhan individu (perorangan)
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang hanya
bermanfaat dan diperlukan untuk dirinya sendiri. Contoh: makanan, minuman,
sepatu, pakaian, buku tulis, dan sebagainya.
b) Kebutuhan sosial (masyarakat)
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang
digunakan untuk kepentingan bersama atau kolektif. Contoh: sekolah, jalan raya,
jembatan, rumah sakit, kendaraan umum, dan sebagainya.
c. Alat Pemenuhan Kebutuhan
Alat pemuas/pemenuhan kebutuhan manusia
terdiri dari barang/benda dan jasa. Barang adalah alat pemenuhan kebutuhan yang
berwujud, dapat dilihat, dan dapat diraba. Sedangkan jasa adalah alat pemenuhan
kebutuhan yang tidak berwujud (abstrak), tetapi dapat dirasakan manfaatnya
sebagai alat pemenuhan kebutuhan. Alat pemenuhan kebutuhan manusia dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
1) Berdasarkan
Kelangkaannya
Berdasarkan kelangkaannya alat pemenuhan
kebutuhan dapat dibedakan menjadi barang ekonomi, barang bebas, dan barang
illith.
a) Barang ekonomi
Barang ekonomi adalah alat pemenuhan kebutuhan
manusia yang jumlahnya terbatas dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan
berupa uang atau tenaga. Semua barang yang diproduksi dan diperjualbelikan
merupakan barang ekonomi. Contoh: sepatu, tas, baju, buku tulis, sepeda, dan
sebagainya.
b) Barang bebas
Barang bebas adalah alat pemenuhan kebutuhan
manusia yang jumlahnya tidak terbatas, dan untuk memperolehnya tidak perlu
membutuhkan banyak pengorbanan. Pada umumnya untuk mendapatkan barang bebas
hanya diperlukan pengorbanan berupa tenaga. Contoh: udara, sinar matahari.
c) Barang illith
Barang illith adalah barang yang jumlahnya
berlebihan, sehingga dapat membahayakan kehidupan manusia. Contoh: air pada
waktu banjir dan api pada waktu kebakaran.
2) Berdasarkan Hubungannya dengan Barang Lain
Berdasarkan hubungannya dengan barang lain
alat pemenuhan kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi barang subtitusi dan
barang komplementer.
a) Barang substitusi (barang pengganti)
Barang substitusi merupakan barang yang
penggunaannya dapat saling menggantikan dengan barang lain. Contoh:
(1) sepatu dengan sandal;
(2) gas elpiji dengan minyak tanah;
(3) pensil dengan bolpoin;
(4) laptop dengan komputer (PC);
(5) email dengan surat pos;
(6) beras dengan jagung;
(7) bus dengan kereta api;
(8) jas hujan dengan payung.
b) Barang komplementer (barang pelengkap)
Benda
komplementer adalah benda yang penggunaannya saling melengkapi satu dengan yang
lainnya. Suatu benda akan lebih bermanfaat jika digunakan dengan benda lain.
Contoh:
(1) komputer dengan printer
(2) handphone dengan simcard
(3) kopi dengan gula
(4) bolpoin dengan buku
(5) jarum jahit dengan benang
(6) sepatu dengan kaos kaki
3) Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya alat pemenuhan kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi
benda konkret (barang) dan benda abstrak (jasa).
a) Barang atau benda konkret
Barang konkret adalah alat pemenuhan kebutuhan yang dapat dilihat,
diraba, dan dirasakan oleh panca indra. Contoh: makanan, minuman, pakaian, sepatu, tas, jam
tangan, dan sebagainya.
b) Jasa
Jasa merupakan alat pemenuhan kebutuhan yang hanya dapat dirasakan
manfaatnya, tetapi tidak dapat dilihat atau diraba. Contoh: jasa guru, dokter,
perawat, pramuniaga, petugas kebersihan, jasa sopir taksi, tukang ojek, tukang
becak, sopir angkutan umum, dan lain-lain.
4) Berdasarkan Tujuan Penggunaannya
Berdasarkan tujuan penggunaannya alat pemenuhan kebutuhan
manusia dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Barang konsumsi
Barang konsumsi
adalah barang yang langsung dapat digunakan oleh konsumen. Barang konsumsi ini
ada yang tahan lama, cepat rusak, ada yang langsung habis, dan ada pula yang
habisnya secara berangsur-angsur.
b) Barang produksi (barang modal)
Barang produksi/modal adalah barang yang dapat
digunakan untuk memproduksi barang lain. Contoh: peralatan pabrik, mesin-mesin,
dan sebagainya.
5) Berdasarkan Proses
Pembuatannya
Berdasarkan proses pembuatannya alat pemenuhan
kebutuhan dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Barang mentah/bahan baku
Barang mentah adalah barang yang belum diolah
lebih lanjut. Contoh: kayu, hasil perkebunan, hasil pertanian, hasil tambang.
b) Barang setengah jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang masih
perlu pengolahan lebih lanjut. Contoh: kain untuk perusahaan konveksi, kayu
gergajian untuk perusahaan mebel.
c) Barang jadi
Barang jadi adalah barang yang siap
dikonsumsi. Contoh: tas, sepatu, buku, meja, pakaian, dan sebagainya.
6) Berdasarkan Kegunaannya
untuk Jaminan Kredit
Berdasarkan kegunaannya untuk jaminan kredit
alat pemenuhan kebutuhan dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Benda bergerak
Benda bergerak adalah benda yang dapat
dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk
mendapatkan kredit jangka pendek (jangka waktu kurang dari satu tahun). Contoh:
mobil, perhiasan, dan barang-barang elektronik.
b) Benda tidak bergerak
Benda tidak bergerak adalah benda yang tidak
dapat dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk
memperoleh kredit jangka panjang. Contoh barang tidak bergerak antara lain
tanah dan gedung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar