Kamis, 31 Desember 2020

TINDAKAN, MOTIF, DAN PRINSIP EKONOMI

 

a.   Tindakan Ekonomi

Tindakan ekonomi adalah segala tindakan yang dilakukan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya guna mencapai kemakmuran. Tindakan ekonomi ini muncul karena adanya keterbatasan pada sarana pemenuhan kebutuhan manusia, yang dapat berupa uang, barang, maupun jasa. Oleh karena keterbatasan inilah, manusia harus mengutamakan kebutuhan mana yang harus dipenuhi saat ini juga dan kebutuhan mana yang dapat ditunda atau diganti dengan lainnya. Tindakan ekonomi meliputi produksi, konsumsi, dan distribusi.

Semua kegiatan ekonomi di atas mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang jumlahnya selalu bertambah dan tidak terbatas, sementara alat pemuas kebutuhan terbatas, sehingga manusia harus memenuhi kebutuhan yang penting dan mendesak dahulu daripada kepentingan lainnya. Atau dengan kata lain dalam melakukan tindakan, manusia harus berdasarkan skala prioritas (pemenuhan kebutuhan harus disesuaikan dengan kepentingan).

     

1)   Tindakan ekonomi berdasarkan skala prioritas dan mengambil kesempatan yang ada

Manusia melakukan tindakan ekonomi agar dapat memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran. Dalam melakukan tindakan ekonomi harus menentukan skala prioritas dan memperhatikan peluang yang ada.

a)   Menentukan skala prioritas

Skala prioritas kebutuhan adalah urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat kepentingan kebutuhan. Dalam menentukan skala prioritas atau menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai dengan kepentingannya, diurutkan dari kebutuhan yang mendesak lalu kebutuhan yang agak mendesak dan kebutuhan yang tidak mendesak, sehingga penghasilan yang diperolehnya dapat digunakan secara maksimal.

 

b)   Mengambil kesempatan yang ada

Kesempatan tidak datang terus menerus. Oleh karena itu jika ada kesempatan harus digunakan dengan sebaik-baiknya. Berikut ini contoh tindakan ekonomi yang mengambil kesempatan yang ada.

(1)  Penjual payung dan jas hujan memperbanyak dagangannya pada musim hujan.

(2)  Penjual seragam sekolah memperbanyak dagangannya pada saat awal tahun pelajaran.

(3)  Penjual bendera memanfaatkan peluang pada saat hari kemerdekaan.

(4)  Pedagang es memperbanyak dagangannya pada musim kemarau.

(5)  Pengusaha swalayan memberikan diskon dan harga obral pada saat tutup tahun dan hari raya.

 

2)   Tindakan Ekonomi Rasional  dan Tindakan Ekonomi Irasional

Tindakan ekonomi yang dilakukan manusia dapat dikelompokkan dalam tindakan ekonomi rasional dan tindakan ekonomi irasional.

a)   Tindakan Ekonomi Rasional

Tindakan ekonomi rasional adalah tindakan ekonomi yang didasarkan pada pertimbangan akal sehat.

Manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan perasaan. Dengan akal, manusia dapat melakukan pemikiran tentang cara mengatasi permasalahan-permasalahannya. Dengan akal, manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya. Artinya, manusia yang berakal selalu bertindak berdasarkan rasio (pemikiran yang sehat).

Manusia selalu mengharapkan keuntungan atau kebaikan bagi dirinya. Tidak ada orang yang mengharapkan kerugian, kemalangan, atau keburukan. Dalam dunia ekonomi, manusia rasional adalah manusia yang selalu berpikir tentang cara ia memperoleh keuntungan yang seoptimal mungkin atas tindakan ekonomi yang dia lakukan.

Ciri-ciri tindakan ekonomi rasional adalah:

(1)  Tindakan ekonomi dilakukan untuk memperoleh kepuasan yang maksimal dengan pengorbanan minimal.

(2)  Tindakan ekonomi tersebut didorong oleh suatu kepentingan.

Contoh tindakan ekonomi rasional:

(1)  Tindakan ekonomi rasional yang dilakukan oleh individu atau keluarga:

(a)  menghemat listrik;

(b)  mencari barang subtitusi untuk menggantikan pemakaian barang yang harganya mahal;

(c)  melakukan tindakan ekonomi dengan tujuan yang jelas, misalnya: membeli kendaraan karena belum memiliki kendaraan;

(d)  menghemat bahan bakar minyak;

(e)  membelanjakan penghasilan yang diperoleh dengan membuat daftar skala prioritas;

(f)   melalui proses penawaran dalam membeli suatu barang.

(2)  Tindakan ekonomi rasional yang dilakukan oleh industri atau perusahaan:

(a)  menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan/keahliannya;

(b)  menggunakan bahan baku/bahan mentah yang murah tetapi mutunya cukup bagus;

(c)  menghemat dalam penggunaan mesin-mesin produksi.

(3)  Tindakan ekonomi rasional yang dilakukan oleh pemerintah:

(a)  menghemat pengeluaran uang negara;

(b)  membangun sarana dan prasarana yang sangat berguna, misalnya: jalan tol, pelebaran jalan, waduk, pasar dan sebagainya.

 

b)   Tindakan Ekonomi Tidak Rasional (Irasional)

Tindakan ekonomi irasional adalah tindakan ekonomi yang tidak didasarkan pada pertimbangan akal sehat (tidak masuk akal). Tindakan ekonomi irasional merupakan tindakan manusia yang menurut perkiraan akan memperoleh keuntungan tetapi sebenarnya malah tidak menguntungkan. Jika dalam suatu kegiatan ekonomi, jumlah pengorbanan lebih besar daripada jumlah hasil yang diperoleh maka kegiatan ekonomi ini disebut tidak rasional.

Contoh:  Seseorang membeli pakaian impor bermerk dan harganya mahal walau sebenarnya kualitasnya tidak lebih baik daripada produk dalam negeri.

b.   Motif Ekonomi

1)   Pengertian

Semua kegiatan yang dilakukan orang tentu didorong oleh suatu alasan. Kekuatan yang mendorong suatu tindakan atau kegiatan disebut motif. Demikian pula dalam melakukan tindakan ekonomi. Dorongan atau alasan yang membuat orang mau melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi.

Kata motif berasal dari bahasa Inggris motive yang artinya dorongan/alasan/penggerak. Motif ekonomi atau dorongan ekonomi adalah alasan atau keinginan yang mendorong seseorang atau badan melakukan perbuatan atau tindakan ekonomi dalam usahanya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.

Seseorang melakukan tindakan ekonomi atau perbuatan ekonomi karena didorong oleh suatu keinginan/alasan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran, agar seluruh kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi dengan layak.  Hal ini dapat dilakukan oleh siapa saja, baik pribadi, keluarga, badan/perusahaan atau negara.

Contoh:

a)   Siswa belajar giat agar cita-citanya dapat tercapai.

b)   Pedagang bekerja giat agar dapat memperoleh banyak keuntungan.

c)   Petani giat bekerja agar hasil panennya berlimpah.

 

Motif ekonomi bisa datang dari dalam diri seseorang (motif intrinsik) dan dari luar diri seseorang (motif ekstrinsik).

a)   Motif intrinsik adalah dorongan atau keinginan untuk memperoleh barang atau jasa atas kesadaran sendiri. Contoh: ketika seseorang mengantuk, maka ia akan tidur, ketika seseorang lapar, maka ia akan makan, dan sebagainya.

b)   Motif ekstrinsik adalah keinginan untuk memperoleh barang atau jasa karena dorongan orang lain atau pihak lain. Contoh: Seseorang akan membeli produk tertentu karena terpengaruh oleh iklan di televisi.

Kegiatan ekonomi manusia yang berbeda-beda pasti mempunyai motif yang berbeda pula, walaupun ada juga suatu kegiatan ekonomi yang sama tetapi mempunyai motif yang berbeda. Secara umum, motif seseorang melakukan tindakan ekonomi dibedakan menjadi dua yaitu motif ekonomi dan motif nonekonomi.

 

2)   Macam-macam Motif Ekonomi

Berikut ini macam-macam motif ekonomi yang mendorong manusia melakukan berbagai tindakan.

a)   Motif ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup

Motif untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah motif yang dimiliki seseorang dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran. Berbekal keahlian yang dimiliki dan etos kerja yang tinggi berusaha untuk memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Contoh: Seseorang yang giat bekerja karena didorong untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

 

b)   Motif ekonomi untuk memperoleh laba/keuntungan

Motif untuk mendapatkan keuntungan adalah dorongan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dari kegiatan ekonomi yang dilakukan.

Contoh: Ibu Siti adalah seorang pedagang. Dia memilih tempat yang strategis, yaitu di pusat keramaian. Ibu Siti menata dagangannya dengan rapi dan pelayanan yang ramah agar dagangannya laku terjual dan memperoleh keuntungan.

 

c)   Motif ekonomi untuk memperoleh kekuasaan

Motif ekonomi untuk memperoleh kekuasaan merupakan tindakan seseorang yang didodong untuk memupuk kekuasaan dalam bidang ekonomi. Contoh: Sebuah perusahaan mengeluarkan produk-produk dengan kualitas bagus dan harga yang relatif murah dalam rangka untuk dapat menguasai pasar.

d)   Motif ekonomi untuk memperoleh penghargaan

Selain untuk memperoleh keuntungan dan kekuasaan, manusia juga mempunyai dorongan ingin dihargai oleh orang lain.

Contoh: Seorang karyawan bekerja giat agar memperoleh penghargaan dari perusahaannya. Seseorang bekerja karena ingin dihargai oleh masyarakat dan tidak disebut sebagai seorang penganggur.

 

e)   Motif ekonomi untuk menolong sesama manusia

Motif ini didasarkan pada keinginan untuk membantu orang lain. Misalnya seseorang bekerja giat agar memperoleh penghasilan lebih sehingga sebagian dapat diberikan kepada orang miskin, korban musibah, dan lain-lain.

Motif yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi untuk menolong sesama manusia tanpa mengharapkan keuntungan disebut juga motif sosial.

 

Motif ekonomi yang dilakukan oleh pelaku tindakan ekonomi adalah sebagai berikut.

a)   Motif Ekonomi Produsen

Produsen adalah orang atau badan yang melakukan kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna barang. Beberapa motif ekonomi produsen sebagai berikut.

(1)  Motif mencari laba

(2)  Motif Mencari Kekuasaan Ekonomi

(3)  Motif sosial

(4)  Motif Memperoleh Penghargaan

 

b)   Motif Ekonomi Konsumen 

Konsumen adalah orang atau lembaga tertentu yang memakai atau melakukan kegiatan konsumsi/mengkonsumsi (menghabiskan atau mengurangi guna) barang atau jasa. Beberapa motif ekonomi konsumen sebagai berikut.

(1)  Memperoleh Kepuasan yang Optimal

(2)  Agar Dapat Bertahan Hidup

(3)  Agar Diterima dalam Lingkungan Masyarakat

(4)  Agar Status Sosialnya Naik di Mata Masyarakat

 

c)   Motif Ekonomi Distributor

Distributor adalah orang atau lembaga tertentu yang melakukan kegiatan distribusi (suatu kegiatan untuk menyampaikan, menyebarkan, atau menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, tanpa adanya pelimpahan hak atas barang). Motif ekonomi distributor utamanya adalah mencari keuntungan/laba.  Motif yang lain adalah:

(1)  mempercepat proses distribusi

(2)  agar barang dan jasa merata

(3)  untuk menjaga kesinambungan  proses produksi

 

3)   Motif Nonekonomi

Motif nonekonomi adalah dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan yang tidak memperhitungkan untung dan rugi. Dengan kata lain, motif nonekonomi merupakan alasan yang mendorong manusia bertindak bukan dalam konteks kegiatan ekonomi.

Dalam melakukan motif nonekonomi, dan biasanya manusia dipengaruhi oleh emosional, tergesa-gesa atau juga karena memang perasaan tulus yang muncul dari dalam dirinya. Tidak semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia itu didasari oleh motif ekonomi. Tindakannya pun tidak memperhitungkan untung dan rugi, melainkan hanya spontan, atau tidak sengaja.

 

Ada beberapa sebab yang sama seseorang melakukan tindakan ekonomi berdasarkan motif ekonomi dan motif nonekonomi. Perbedayaan antara keduanya adalah:

1)   Motif ekonomi merupakan dorongan manusia untuk melakukan tindakan ekonomi, sedangkan motif nonekonomi merupakan dorongan kewajiban, adat kebiasaan, perbuatan spontan, ketidaksengajaan, kecelakaan, dan sebagainya.

2)   Motif ekonomi mendorong manusia untuk melakukan kegiatan pokok ekonomi, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi, sedangkan motif nonekonomi merupakan dorongan manusia untuk melakukan kegiatan di luar kegiatan pokok ekonomi.

c.   Prinsip Ekonomi

1)   Pengertian

Prinsip ekonomi adalah pertimbangan yang disertai dengan pengorbanan tertentu untuk mencapai hasil yang maksimal.

Prinsip ekonomi merupakan pedoman dalam melakukan tindakan ekonomi bagi produsen, konsumen, dan distributor. Prinsip ini menuntun pelaku ekonomi untuk:

a)   berusaha dengan biaya (pengorbanan) tertentu untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya, atau

b)   berusaha dengan biaya (pengorbanan) sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu.

Banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi sementara alat pemuas kebutuhannya terbatas mengharuskan manusia untuk membuat pilihan yang tepat, efektif, dan efisien.   Dalam   hal ini dibutuhkan kecermatan dalam memilih kebutuhan mana yang benar-benar harus didahulukan sesuai dengan tingkat kepentingannya. Tujuannya agar tindakan yang diambil dapat memberikan hasil yang maksimal dan menanggung risiko yang sekecil-kecilnya. Maka dari itu manusia dalam melakukan tindakan ekonomi harus selalu berpedoman pada prinsip ekonomi.

Terdapat dua hal yang menjadi perhatian dalam prinsip ekonomi, yaitu:

a)   dengan pengorbanan sekecil-kecilnya akan diperoleh hasil tertentu,

b)   dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal.

Contoh:

a)   Membeli barang di pasar dengan terlebih dulu menawar harga.

b)   Seorang siswa membeli buku di koperasi karena lebih murah dan tidak perlu pergi ke mana-mana.

c)   Seorang ibu lebih suka membeli ikan di pasar ikan daripada membeli di supermarket karena lebih murah dan lebih segar.

 

Prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi akan mendorong manusia untuk bertindak ekonomis dan berpikir ekonomis. Bertindak ekonomis merupakan tindakan manusia di dalam memenuhi kebutuhan manusia dengan rasional, atau dengan kata lain setiap tindakan melalui pemikiran lebih dahulu dan berpegang pada prinsip ekonomi. Orang dikatakan bertindak ekonomis bila berhasil mencapai keseimbangan antara hasil dan pengorbanan, yaitu kebutuhan dapat terpenuhi sebaik mungkin hasil dan pengorbanan untuk mencapainya seminimal mungkin.

Berpikir ekonomis artinya bukan hanya berpikir bagaimana cara menghabiskan atau memakai sumber daya alam yang ada, tetapi lebih dari itu termasuk berpikir bagaimana mengubah nilai guna dari barang yang didapat agar lebih tinggi. Orang dikatakan berpikir ekonomis jika orang tersebut melakukan kegiatan produksi.

 

 

 

2)   Tujuan penggunaan prinsip ekonomi

Tujuan seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi dengan berpedoman prinsip ekonomi pada dasarnya adalah:

a)   menghindari adanya pemborosan sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya modal.

b)   memperhitungkan setiap tindakan ekonomi yang dilakukan.

c)   dalam memenuhi kebutuhan dilakukan secara terencana.

 

3)   Macam-macam prinsip ekonomi

Prinsip ekonomi dari berabagai jenis kegiatan ekonomi berbeda-beda. Berikut ini prinsip ekonomi dari tiga janis kegiatan ekonomi.

a)   Prinsip ekonomi  produsen

Prinsip ekonomi yang dijalankan oleh produsen adalah:

(1)  dengan dana tertentu dapat memproduksi barang atau jasa semaksimal mungkin;

(2)  untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dapat menggunakan biaya yang minimal  dan tidak boros.

b)   Prinsip ekonomi  konsumen

Prinsip ekonomi yang dijalankan oleh konsumen adalah dengan penghasilan yang diperoleh, dapat mencapai tingkat kepuasan yang maksimal karena tepat dalam pembelanjaannya berdasarkan skala prioritas. Adapun ciri-ciri seseorang yang melakukan prinsip ekonomi yaitu:

(1)  bertindak tidak boros (hemat),

(2)  menyusun skala prioritas,

(3)  bersikap rasional,

(4)  memikirkan tindakan alternatif.

c)   Prinsip ekonomi pedagang

Prinsip ekonomi yang dijalankan oleh pedagang adalah berusaha memperoleh keuntungan yang maksimal, jika terpaksa menderita kerugian maka kerugiannya bisa ditekan seminimal mungkin.

 

4)   Penerapan Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi dapat diterapkan dalam kegiatan ekonomi baik produksi, konsumsi, dan distribusi.

a)   Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi

Prinsip ekonomi produsen mempunyai tujuan yaitu menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah dan mutu tertentu dengan pengorbanan seminimal mungkin. Adapun penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi antara lain sebagai berikut.

(1)  Produksi Pertanian

Tanah pertanian diolah dengan sebaik mungkin melalui intensifikasi antara lain dengan menggunakan pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pengairan, pemupukan, dan pemberantasan hama, sehingga hasil pertanian dapat meningkat tanpa memperluas lahan pertanian.

(2)  Produksi Industri

Penerapan prinsip ekonomi dalam bidang industri dilakukan dengan cara:

(a) Menghasilkan barang-barang yang diminati dan memperhatikan daya beli masyarakat.

(b)  Menjaga kualitas barang.

(c)  Penggunaan mesin yang tepat, suku cadang yang mudah diperoleh, dan hemat bahan bakar

(d)  Penempatan karyawan yang terampil dan ahli di bidangnya

(e)  Mendirikan pabrik dekat dengan sumber bahan mentah sehingga menghemat biaya pengangkutan bahan mentah.

(f)   Menemukan inovasi-inovasi terbaru.

 

b)   Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi

Prinsip ekonomi bagi konsumen adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh kepuasan dari barang dan jasa tertentu. Setiap orang pasti berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya dengan penghasilan yang diperoleh. Salah satu cara yang dilakukan agar penghasilan dapat digunakan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan yaitu dengan menyusun skala prioritas. Selain itu dalam berbelanja, perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu:

(1)  Tepat Guna

Artinya, membelanjakan barang yang dibutuhkan dengan disesuaikan jumlah dan jenisnya.

(2)  Tepat Tempat

Artinya, membeli barang dengan memilih toko yang harganya lebih murah daripada toko-toko yang lainnya.

(3)  Tepat Waktu

Artinya, membeli barang yang benar-benar dibutuhkan pada waktu itu.

(4)  Tepat Harga

Artinya, membeli barang dengan harga yang tidak terlalu mahal. Sekalipun barang itu sangat dibutuhkan tetapi jangan langsung dibayar dengan tanpa menawar harga barang tersebut.

(5)  Tepat Mutu/kualitas

Artinya, membeli barang dengan memperhatikan kualitasnya. Jangan membeli barang yang harganya murah tetapi ternyata kualitasnya jelek sehingga cepat rusak karena itu merupakan suatu pemborosan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan agar kebutuhan dapat terpenuhi adalah:

(1)  menyusun daftar barang yang akan dibeli dengan memilih kebutuhan yang penting dan mendesak terlebih dahulu dipenuhi;

(2)  memilih barang-barang yang mutunya baik, harganya murah, dan terjangkau;

(3)  tidak cepat terpengaruh dengan barang-barang yang dijual secara obralan atau kredit;

(4)  selalu memperhatikan penghasilan yang diperoleh dengan pengeluaran.

 

 c)  Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi mempunyai tujuan yaitu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk menyalurkan barang hasil produksi. Adapun penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi, antara lain adalah:

(1)  Kegiatan penyaluran barang dilakukan dengan tepat waktu sehingga barang dapat segera dinikmati konsumen.

(2)  Kegiatan penyaluran barang hasil produksi harus tepat sasaran yaitu   pada daerah yang membutuhkan.

(3)  Kegiatan penyaluran barang dengan menggunakan kendaraaan yang hemat bahan bakar.

(4)  Pengepakan/pengemasan barang dijaga keadaannya sampai ke tangan konsumen.

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi merupakan hal sangat penting karena dapat dicapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi artinya penghematan waktu, tenaga, dan biaya. Efektivitas artinya mencapai hasil yang maksimal atau berhasil guna.

 

Manfaat penerapan prinsip ekonomi adalah sebagai berikut.

a)   Bagi produsen

Manfaat penerapan prinsip ekonomi bagi produsen antara lain sebagai berikut.

(1)  Dengan modal tertentu dapat mencapai keuntungan maksimal atau jika terpaksa harus mengalami kerugian, kerugian tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.

(2)  Dengan dana tertentu dapat memproduksi barang/jasa maksimal karena tepat dalam penggunaannya.

(3)  Dengan biaya yang minimal dapat memproduksi sejumlah barang tertentu karena tepat penggunaannya (tidak terjadi pemborosan).

b)   Bagi konsumen

Manfaat penerapan prinsip ekonomi bagi produsen antara lain sebagai berikut.

(1)  Dengan uang yang dimiliki dapat mencapai kepuasan yang maksimal karena tepat dalam memilih tempat dan barang-barang apa dalam pembelanjaan.

(2)  Untuk mencapai tingkat kepuasan tertentu, dapat dengan dana yang minimal karena tepat dalam memilih tempat danbarang-barang apa dalam pembelanjaan.

 

5)   Hubungan antara tindakan ekonomi, motif ekonomi, dan prinsip ekonomi

Tindakan ekonomi, prinsip ekonomi, dan motif ekonomi merupakan peristiwa yang terjadi dalam ilmu ekonomi. Peristiwa-peristiwa tersebut selalu saling berkaitan dan mengakibatkan terjadinya peristiwa lain sehingga dalam ilmu ekonomi terdapat hukum ekonomi. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi adalah keterangan hasil dari hubungan dua peristiwa atau lebih di bidang yang saling berkaitan yang terjadi berulang-ulang.

Hubungan antara tindakan ekonomi, motif ekonomi, dan prinsip ekonomi adalah sebagai berikut.

a)   Tindakan ekonomi terjadi karena didorong oleh adanya motif ekonomi.

b)   Dalam melakukan tindakan ekonomi harus berdasarkan pada prinsip ekonomi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar