Senin, 13 Juli 2020

JADWAL DAN KONTEN PJJ IPS


Jadwal dan konten Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) IPS dapat didownload di sini.

1. Jadwal dan Konten PJJ Kelas 7

2. Jadwal dan Konten PJJ Kelas 8

3. Jadwal dan Konten PJJ Kelas 9

GLOBALISASI


Globalisasi dipandang sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
J.A. Scholte (2002), menyimpulkan bahwa setidaknya ada lima kategori pengertian globalisasi, yaitu sebagai berikut.
1.     Globalisasi sebagai internasionalisasi, yaitu globalisasi menggambarkan hubungan antar-batas dari berbagai negara.
2.     Globalisasi sebagai liberalisasi, yaitu globalisasi merujuk pada sebuah proses penghapusan hambatan- hambatan yang dibuat oleh pemerintah terhadap mobilitas antar negara untuk menciptakan sebuah ekonomi dunia yang ‘terbuka’ dan ‘tanpa batas.’
3.     Globalisasi sebagai universalisasi, yaitu kata global digunakan dengan pemahaman bahwa proses ‘mendunia’ dan globalisasi merupakan proses penyebaran berbagai obyek dan pengalaman kepada semua orang ke seluruh penjuru dunia.
4.     Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi, yaitu globalisasi dipahami sebagai sebuah dinamika, di mana struktur-struktur sosial modernitas (kapitalisme, rasionalisme, industrialisme, birokratisme, dan sebagainya) disebarkan ke seluruh penjuru dunia, yang dalam prosesnya cenderung merusak budaya setempat yang telah mapan.
5.     Globalisasi sebagai penghapusan batas-batas teritorial, yaitu globalisasi mendorong ‘rekonfigurasi geografis, sehingga ruang-sosial tidak lagi semata dipetakan dengan kawasan teritorial, jarak teritorial, dan batas-batas teritorial.

Ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia adalah sebagai berikut.
a.     Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.
b.     Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi perdagangan dunia.
c.     Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa.
d.     Meningkatnya masalah bersama.

1.     Bentuk Globalisasi
Berbagai bentuk globalisasi adalah sebagai berikut.
a.    Globalisasi Bidang Budaya
Globalisasi dalam bidang budaya memberikan manfaat misalnya memperkaya budaya bangsa. Namun di sisi lain memberikan ancaman terhadap keberadaan budaya lokal bangsa.
Globalisasi kebudayaan berdampak sebagai berikut.
1)    Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
2)    Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
3)    Berkembangnya turisme dan pariwisata.
4)    Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
5)    Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
6)    Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
b.    Globalisasi Bidang Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain. Globalisasi dalam bidang komunikasi dapat dilihat dari kemajuan teknologi komunikasi. Awalnya masyarakat Indonesia berkomunikasi dengan cara tradisional. Kemudian mulai mengalami perkembangan dalam teknologi telepon, handphone, internet serta media sosial yang ada sekarang ini.
Perkembangan teknologi komunikasi mampu mendekatkan yang jauh. Interaksi antara satu orang dengan orang lain saat ini tidak harus dilakukan secara tatap muka karena banyak media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Selain untuk berkomunikasi media-media tersebut juga dapat digunakan untuk mengakses informasi dengan cepat dan mudah, sehingga dianggap lebih efektif dan efisien.
Dampak globalisasi informasi, antara lain sebagai berikut.
1)    Mengecilnya ruang dan waktu telah mengakibatkan bahwa hampir tak ada kelompok orang atau bahagian dunia yang hidup dalam isolasi.
2)    Bidang politik batas-batas teritorial suatu negara menjadi tidak relevan karena batas negara tidak lagi menjadi batas informasi.
3)    Semua kategori dalam suatu social space menjadi tidak relevan. Diferensiasi sosial yang ada dalam masyarakat berdasarkan umur, jenis kelamin, agama, status sosial, tingkat pendidikan, besarnya pendapatan, pengalaman kerja, atau tinggi-rendahnya reputasi, sudah tidak relevan dalam mengakses informasi.
c.     Globalisasi Bidang Ekonomi
Globalisasi di bidang ekonomi merupakan suatu aktivitas ekonomi dan perdagangan secara global dan terbuka. Dalam globalisasi ekonomi berbagai negara di dunia menjadi pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antarnegara .
Globalisasi ekonomi meliputi:
1)    globalisasi produksi,
2)    globalisasi pembiayaan,
3)    globalisasi tenaga kerja,
4)    globalisasi jaringan informasi, dan
5)    globalisasi perdagangan.
Ciri-ciri yang menandai globalisasi ekonomi adalah sebagai berikut.
1)    Beroperasinya suatu perusahaan di lebih dari satu negara. Perusahaan ini memproduksi dan menjual hasil produksinya secara internasional.
2)    Perubahan dalam mencari keuntungan yang kompetitif dan memaksimalkan laba dengan terus-menerus mencari lokasi produksi paling efisien dan murah.
3)    Memiliki kemudahan jangkauan geografis yang membuat perusahaan dengan cepat memindahkan berbagai sumber dan operasi di seluruh dunia
4)    Menguasai tiga perempat perdagangan dan sekitar sepertiga dari seluruh output perekonomian global.
5)    Adanya penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa.
6)    Batas suatu negara akan menjadi kabur.
7)    Keterkaitan antara ekonomi nasional dan internasional semakin erat.
8)    Membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif.
9)    Membuka peluang bagi masuknya produk global ke pasar domestik.

Dampak positif dari globalisasi ekonomi adalah:
1)    Produksi global dapat ditingkatkan
2)    Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
3)    Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4)    Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5)    Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Dampak negatif dari globalisasi ekonomi adalah:
1)    Menghambat pertumbuhan sektor industri 
2)    Memperburuk neraca pembayaran
3)    Sektor keuangan semakin tidak stabil
4)    Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
d.    Globalisasi Bidang IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang cukup pesat sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman.
Dampak positif globalisasi bidang iptek:
1)    Bidang teknologi berkembang pesat
2)    Persaingan dalam dunia kerja tinggi, sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki
3)    Perputaran arus informasi yang kian dinamis
4)    Akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
5)    Dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
6)    Mendapatkan layanan bank dengan sangat mudah
7)    Peluang yang lebih luas bagi manusia berbagai etnik, bangsa, budaya, dan agama untuk berinteraksi
8)    Peningkatan mobilitas sosial dan pengukuhan kelas menengah
9)    Komunikasi lebih mudah dan murah
10)  Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia dalam berhubungan dengan manusia lainnya
11)  Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi.

Dampak negatif globalisasi bidang iptek:
1)    Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
2)    Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant
3)    Terjadi penyalahgunaan fungsi teknologi untuk hal-hal yang melanggar norma
4)    Kerahasiaan alat tes semakin terancam
5)    Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal
6)    Teknologi sekarang dikuasai oleh kapitalis international, jadi bangsa kita tidak mampu bersaing dan hanya jadi konsumen
7)    Tidak terkontrolnya penggunaan teknologi yang mengakibatkan manusia menjadi malas
8)    Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris
9)    Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
10)  Merebaknya kebiasaan meniru hasil-hasil IPTEK negara lain.
e.    Globalisasi Bidang Transportasi
Globalisasi saat ini begitu terasa, contohnya dalam bidang transportasi umum di kota-kota yang ada di Indonesia, di era digital dan globalisasi ini apapun bisa diakses begitu cepat, apalagi dengan dukungan teknologi yang berkembang begitu pesat. Contohnya seperti ojek, dulu jika kita ingin menggunakan sarana transportasi ini kita harus pergi ke pangkalan ojek, di era globalisasi kini ada ojek online yang berbasis aplikasi. Kita cukup menginstall aplikasi, lalu mendaftar menggunakan email, nomor handphone, dan nama diri, setelah itu jika kita ingin mem-booking ojek cukup dengan memasukan alamat keberadaan kita sekarang lalu masukan lagi tempat tujuan kita maka nanti muncullah jarak ke tempat tujuan dan jumlah tarif yang harus dibayar, tarif bisa dibayar secara cash langsung ke si driver (pengemudi) maupun menggunakan credit yang dapat diisi ulang. Dengan keberadaan ojek online dirasa cukup menghemat waktu dan tidak perlu lagi merasakan sulitnya untuk mencari pangkalan ojek, tarif yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal.
Kelebihan globalisasi terhadap transportasi umum:
1)    Lebih hemat waktu
2)    Jika ingin berpergian cukup dengan booking driver menggunakan aplikasi
3)    Tarif yang ditawarkan cukup terjangkau
Kekurangan globalisasi terhadap transportasi umum:
1)    Jika layanan transportasi itu berbasis online terkadang terdapat error server
2)    Masyarakat semakin berpikir instant.

2.     Dampak Globalisasi
Globalisasi membawa dampak, baik positif maupun negatif.
a.    Dampak Positif Globalisasi
1)    Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
2)    Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
3)    Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat
4)    Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
5)    Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah
6)    Berkembangnya Dunia Pariwisata
7)    Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi
b.    Dampak Negatif Globalisasi
1)    Westernisasi
Westernisasi adalah proses yang mengikuti segala bentuk gaya hidup bangsa barat. Adapun pengertian lain, Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalisme yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan.
Westernisasi sekarang ini sangat terlihat dan mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa kita sadari, dilihat dari gaya hidup yang bermewah-mewahan, gaya rambut kepirang-pirangan dan sifat konsumerisme dan glamorisme yang mulai timbul pada tiap diri masyarakat.
Westernisasi di Indonesia merupakan suatu masalah yang perlu dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat multikultural Indonesia yang semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma, adat istiadat yang sejujurnya merupakan warisan kepribadian bangsa Indonesia asli berasal dari nenek moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan kepribadian bangsa tersebut dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai lebih bagi kehidupan bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lain, karena setiap bangsa memiliki kepribadian bangsa yang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan westernisasi :
a)    Kurang penguasaan dan berkembangnya IPTEK
b)    Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri
c)     Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya
d)    Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
e)    Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan,seperti negara-negara barat
f)      Meniru gaya berbusana,rambut serta gaya hidup kebarat-baratan
Sebenarnya ada dampak positif terjadi westernisasi, yaitu:
a)    Dapat menguasai IPTEK
b)    Terjadi Akulturasi budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru
c)    Dapat mengikuti mode pakaian dan gaya hidup yang sedang populer
d)    Pengunaan bahasa-bahasa lain dalam komunikasi dalam meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan
e)    Munculnya ide-ide baru ang dapat membantu kemajuan IPTEK
Dampak negatif terjadi Westernisasi :
a)    Masuknya paham-paham barat yang dapat merusak moral bangsa
b)    Lunturnya jiwa nasionalisme bangsa
c)     Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri
d)    Gaya hidup yang bersifat konsumtif
e)    Mencari segala sesuatu yang instan
f)      Budaya barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, yang mengakibatkan munculnya pergaulan bebas, dan lain-lain

Contoh pengaruh Westernisasi:
a)    Mengkonsumsi makanan siap saji (fast food)
b)    Gaya hidup yang glamorisasi (bermewah-mewahan)
c)    Pemaknaan simbol secara berlebihan
d)    Adanya masyarakat yang menganut paham :
(1)   Kapitalisme: suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
(2)   Hedonisme: pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.
(3)   Sekularisme: sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan.
e)    Meniru cara berpakaian gaya barat
f)     Mengecat warna rambut yang kepirang-pirangan seperti orang barat
g)    Mencampur bahasa indonesia dengan inggris sebagai gaya bahasa

2)    Demoralisasi
Demoralisasi adalah suatu kondisi penurunan moral bangsa akibat arus globalisasi yang semakin gencar dan tidak terkontrol serta akibat masuknya budaya barat yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Beberapa indikasi yang menunjukkan suatu bangsa mengalami gejala demoralisasi adalah sebagai berikut.
a)    Kuantitas dan kualitas kriminalitas sosial semakin meningkat,
b)    Terjadinya kerusuhan yang bersifat anarkis, seperti pembakaran rumah, perusakan fasilitas umum, dan penjarahan.
c)     Konflik sosial semakin marak, baik vertikal maupun horizontal.
d)    Tindakan korupsi merajalela.
e)    Meningkatnya jumlah pemakai dan pengedar narkoba di kalangan masyarakat.
f)      Pergaulan bebas semakin merajalela
Beberapa hal yang dapat menyebabkan demoralisasi di kalangan masyarakat antara lain:
a)    Krisis ekonomi yang berkepanjangan.
b)    Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sehingga mengakibatkan jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan.
c)     Meningkatnya angka kemiskinan
d)    Adanya sikap-sikap negatif, seperti malas, boros, tidak disiplin, serta sikap apatis yang akhirnya untuk mencapai sesuatu dilakukan dengan jalan pintas.
e)    Keengganan memahami dan mendalami ajaran-ajaran agama

3)    Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial diartikan sebagai kesenjangan (ketimpangan) atau ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja, dapat berupa kebutuhan sekunder, seperti sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak azasi, sarana saluran politik, pemenuhan pengembangan karir,dan lain-lain.
Kesenjangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat, sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Secara teoritis sekurang-kurangnya ada dua faktor yang menghambat, yaitu sebagai berikut.
a)    Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal), yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia karena tingkat pendidikan/keterampilan atau kesehatan rendah atau ada hambatan budaya (budaya kemiskinan). Kesenjangan sosial dapat muncul sebagai akibat dari nilai-nilai kebudayaan yang dianut oleh sekelompok orang itu sendiri. Akibatnya, nilai-nilai luas, seperti apatis, cenderung menyerah pada nasib, tidak mempunyai daya juang, dan tidak mempunyai orientasi kehidupan masa depan. Kesenjangan sosial tipe ini muncul karena masyarakat itu terkungkung dalam kebudayaan kemiskinan.
b)    Faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang (faktor eksternal), hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada peraturan-peraturan resmi (kebijakan), sehingga dapat membatasi atau memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan  dan peluang yang tersedia. Dengan kata lain, kesenjangan sosial bukan terjadi karena seseorang malas bekerja atau tidak mempunyai kemampuan sebagai akibat dari keterbatasan atau rendahnya kualitas sumber daya manusia, tetapi karena ada hambatan-hanbatan atau tekanan-tekanan struktural. Kesenjangan sosial ini merupakan salah satu penyebab munculnya kemiskinan struktural. Kemisikinan struktural adalah kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat itu tidak dapat ikut mengunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka. Kemiskinan struktural meliputi kekurangan fasilitas pemukiman, kekurangan pendidikan, kekurangan komunikatif, kekurangan fasilitas untuk mengembangkan usaha dan mendapatkan peluang kerja dan kekurangan perlingdungan hukum.
Kesenjangan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat adalah disebabkan oleh adanya perbedaan yang mencolok antara satu individu dengan individu yang lain, atau antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain.
Perbedaan itu antara lain misalnya antara si kaya dan si miskin atau antara si pintar dan si bodoh. Yang mana perbedaan itu kelihatan mencolok dan menimbulkan masalah dalam penanganannya.

4)    Kriminalitas
Kriminalitas atau tindak kriminal adalah segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal.
Masyarakat modern yang serba kompleks sebagai produk kemajuan teknologi, mekanisasi, industrialisasi dan urbanisasi memunculkan banyak masalah sosial. Usaha adaptasi atau penyesuaian diri terhadap masyarakat modern sangat kompleks itu menjadi tidak mudah. Kesulitan mengadakan adaptasi menyebabkan banyak kebimbangan, kebingungan, kecemasan dan konflik, baik konflik eksternal yang terbuka, maupun yang internal dalam batin sendiri yang tersembunyi dan tertutup sifatnya. Sebagai dampaknya orang lalu mengembangkan pola tingkah-laku menyimpang dari norma-norma umum, dengan jalan berbuat semau sendiri demi keuntungan sendiri dan kepentingan pribadi, kemudian mengganggu dan merugikan pihak lain.
Dalam perkembangan masyarakat seperti ini, pengaruh budaya di luar sistem masyarakat sangat mempengaruhi perilaku anggota masyarakat itu sendiri, terutama anak-anak, lingkungan, khususnya lingkungan sosial, mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan perilaku anak-anak, termasuk perilaku jahat yang dilakukan oleh anak-anak.

5)    Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, sebagian karena tindakan manusia, disebabkan perubahan pola penggunaan energi dan materi, tingkatan radiasi, bahan-bahan fisika dan kimia, dan jumlah organisme. Perbuatan ini dapat mempengaruhi langsung manusia, atau tidak langsung melalui air, hasil pertanian, peternakan, benda-benda, perilaku dalam apresiasi dan rekreasi di alam bebas. Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh industrialisasi dapat meliputi pencemaran udara, air, dan tanah.
Dalam menyikapi terjadinya pencemaran atau degradasi lingkungan akibat teknologi industri, perlu adanya itikad yang kuat dan kesamaan persepsi dalam lingkungan hidup sebagai upaya-upaya yang dilakukan dalam pembangunan ekonomi.
Permasalahan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:
a)    Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam.
b)    Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
c)     Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
d)    Ikut serta dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global.
e)    Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
f)      Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.

6)    Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan suatu kelainan tingkah laku, perbuatan, ataupun tindakan remaja yang bersifat asosial bahkan antisosial yang melanggar norma-norma sosial, agama, serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Remaja yang dimaksudkan adalah mereka yang berusia di atas 12 tahun dan di bawah 18 tahun, serta belum menikah.
Adapun penyebab kenakalan remaja dapat dibedakan atas sebab-sebab intern dan ekstern.
a)    Sebab-Sebab Intern
Beberapa penyebab kenakalan remaja yang berasal dari dalam diri individu di antaranya adalah sebagai berikut.
(1)   Cacat keturunan yang bersifat biologis dan psikis.
(2)   Pembawaan yang negatif dan sukar untuk dikendalikan, serta mengarah ke perbuatan yang nakal.
(3)   Pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja, sehingga menimbulkan konflik pada dirinya yang penyalurannya ke arah perbuatan yang nakal.
(4)   Lemahnya kemampuan pengawasan terhadap diri sendiri dan sikap menilai terhadap keadaan sekitarnya.
(5)   Kurang mampu mengadakan penyesuaian dengan lingkungan-lingkungan yang baik, sehingga mencari pelarian dan kepuasan dalam kelompok-kelompok remaja nakal.
(6)   Tidak mempunyai kegemaran yang sehat, sehingga canggung dalam bertingkah laku, akibatnya mencari pelarian ke arah yang tidak baik.
b)    Sebab-Sebab Ekstern
Beberapa faktor di luar individu yang menyebabkan kenakalan remaja adalah sebagai berikut.
(1)   Rasa cinta dan perhatian yang kurang dari orang tua dan guru.
(2)   Kegagalan pendidikan pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
(3)   Pengawasan yang kurang dari pihak-pihak yang terkait langsung dengan si anak.
(4)   Kurangnya penghargaan terhadap remaja oleh lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
(5)   Kurangnya sarana-sarana dan pengarahan bagi remaja dalam pemanfaatan waktu senggang.
(6)   Cara-cara pendekatan yang tidak sesuai dengan perkembangan remaja yang dilakukan oleh orang tua, guru, masyarakat, ataupun pemerintah.
(7)   Terbukanya kesempatan terhadap minat buruk remaja untuk berbuat nakal.

Upaya penanggulangan kenakalan remaja, antara lain sebagai berikut.
a)    Menghilangkan semua sebab-musabab timbulnya kejahatan remaja, baik yang berupa pribadi familial, sosial ekonomis, dan kultural.
b)    Melakukan perubahan lingkungan dengan jalan mencarikan orang tua angkat/asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi perkembangan jasmani dan rohani yang sehat bagi anak-anak remaja.
c)     Memindahkan anak-anak nakal ke sekolah, atau ke tengah lingkungan sosial yang baik.
d)    Memberikan latihan bagi para remaja untuk hidup teratur, tertib dan berdisiplin.
e)    Memanfaatkan waktu senggang di tempat latihan, untuk membiasakan diri bekerja, belajar dan melakukan rekreasi sehat dengan disiplin tinggi.
f)      Menggiatkan organisasi pemuda dengan program-program latihan vokasional untuk mempersiapkan anak remaja itu bagi pasaran kerja dan hidup di tengah masyarakat.
g)    7)    Memperbanyak lembaga latihan kerja dengan program kegiatan pembangunan.
h)    Mendirikan klinik psikologi untuk meringankan dan memecahkan konflik emosional dan gangguan kejiwaan lainnya.

7)    Individualisme
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Di kota besar, sikap individualisme tampak jelas, bahkan dengan jarak tetangga yang  berdekatan belum tentu saling mengenal. Hal tersebut terjadi karena sosialisasi yang dilakukan berdasarkan kepentingan semata.

3.     Upaya Menghadapi Globalisasi
a.    Upaya Menghadapi Gobalisasi Budaya
1)    Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia untuk kemudian diadaptasi dan digunakan bersama-sama.
2)    Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia.
3)    Menyukai dan menggunakan produk-produk asli Indonesia.
4)    Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya beragam untuk bersatu melindungi budaya asli Indonesia agar tidak luntur terbawa arus globalisasi juga tidak hilang karena diklaim negara lain.
5)    Mematenkan setiap budaya Indonesia serta mempublikasikannya agar tetap terjaga dan menjadikan masyarakat Indonesia bangga memilikinya.
6)    Berpegang teguh pada nilai religius, spiritual dan memupuk rasa kebhinekaan agar Indonesia tetap berjaya dengan budayanya.
7)    Meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakat

b.    Upaya Menghadapi Globalisasi IPTEK
1)    Berkompetisi dalam kemajuan iptek.
2)    Meningkatkan motif berprestasi.
3)    Meningkatkan kualitas/mutu Sumber Daya Manusia terutama di bidang penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar kita mampu bersaing.
4)    Selalu berorientasi ke masa depan.
5)    Meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala bidang sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.

c.    Upaya Menghadapi Globalisasi Ekonomi
1)    Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif dan memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi.
2)    Melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk.
3)    Menghilangkan praktik-praktik korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasi.
4)    Mendorong pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk berkompetisi secara sehat.
5)    Mendorong munculnya produk-produk kreatif dan inovatif dari masyarakat Indonesia.

d.    Upaya Menghadapi Globalisasi Komunikasi
1)    Memilih dan memanfaatkan alat komunikasi secara tepat dan sebaik- baiknya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
2)    Memanfaatkan alat komunikasi demi kemajuan masa depan dan tidak menyalah gunakannnya.
3)    Memilih informasi dengan tepat dan bijaksana agar tidak mudah terpengaruh dan terhasut oleh informasi yang salah.

e.    Upaya Menghadapi Globalisasi Tranportasi
1)    Memanfaatkan alat transportasi sesuai dengan jarak dan waktunya.
2)    Menggunakan alat transportasi tidak berlebihan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
3)    Menjaga keberadaan alat transportasi lokal sebagai salah satu khasanah budaya.