Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk
akibat perbedaan kelahiran dan kematian serta perbedaan migrasi. Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor
demografi dan faktor sosial.
Faktor
demografi meliputi kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan penduduk (migrasi/mobilitas). Faktor sosial yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk, antara lain: tingkat kesehatan penduduk, tingkat
pendidikan penduduk, adanya tradisi daerah, dan program kependudukan.
- Jumlah
dan Kepadatan Penduduk Indonesia
Banyak manfaat yang
diperoleh dari mengetahui jumlah penduduk suatu daerah atau negara, meskipun
angka yang diperoleh selalu berubah. Jumlah penduduk bersifat dinamis karena
dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi, yang bisa berubah
sewaktu-waktu. Jumlah penduduk penduduk menurut sensus merupakan angka yang
mendekati kebenaran.
Perhatikan tabel jumlah
penduduk dari 2018 World Population Data Sheet
berikut ini!
No.
|
Negara
|
Jumlah
Penduduk
(Juta
Jiwa)
|
1.
|
China
|
1.394
|
2.
|
India
|
1.371
|
3.
|
Amerika
Serikat
|
328
|
4.
|
Indonesia
|
265
|
5.
|
Brazil
|
209
|
6.
|
Pakistan
|
201
|
7.
|
Nigeria
|
196
|
8.
|
Bangladeh
|
166
|
9.
|
Rusia
|
147
|
10.
|
Meksiko
|
131
|
Sumber:
2018 World Population Data Sheet, Population Reference Bureau
Dari tabel tersebut
kita ketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia menempati urutan ke-4 dunia.
Berdasarkan sensus
penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah sebagai berikut.
NO.
|
PROVINSI
|
JUMLAH
|
LUAS (KM2)
|
KEPADATAN
|
1
|
Nanggroe Aceh Darussalam
|
4.494.410
|
57.956,00
|
78
|
2
|
Sumatera Utara
|
12.982.204
|
72.981,23
|
178
|
3
|
Sumatera Barat
|
4.846.909
|
42.012,89
|
115
|
4
|
Riau
|
5.538.367
|
87.023,66
|
64
|
5
|
Jambi
|
3.092.265
|
50.058,16
|
62
|
6
|
Sumatera Selatan
|
7.450.394
|
91.592,43
|
81
|
7
|
Bengkulu
|
1.715.518
|
19.919,33
|
86
|
8
|
Lampung
|
7.608.405
|
34.623,80
|
220
|
9
|
Bangka Belitung
|
1.223.296
|
16.424,06
|
74
|
10
|
Kepulauan Riau
|
1.679.163
|
8.201,72
|
205
|
11
|
DKI Jakarta
|
9.607.787
|
664,01
|
14.469
|
12
|
Jawa Barat
|
43.053.732
|
35.377,76
|
1.217
|
13
|
Jawa Tengah
|
32.382.657
|
32.800,69
|
987
|
14
|
DI Yogyakarta
|
3.457.491
|
3.133,15
|
1.104
|
15
|
Jawa Timur
|
37.476.757
|
47.799,75
|
784
|
16
|
Banten
|
10.632.166
|
9.662,92
|
1.100
|
17
|
Bali
|
3.890.757
|
5.780,06
|
673
|
18
|
Nusa Tenggara Barat
|
4.500.212
|
18.572,32
|
242
|
19
|
Nusa Tenggara Timur
|
4.683.827
|
48.718,10
|
96
|
20
|
Kalimantan Barat
|
4.395.983
|
147.307,00
|
30
|
21
|
Kalimantan Tengah
|
2.212.089
|
153.564,50
|
14
|
22
|
Kalimantan Selatan
|
3.626.616
|
38.744,23
|
94
|
23
|
Kalimantan Timur
|
3.553.143
|
204.534,34
|
17
|
24
|
Sulawesi Utara
|
2.270.596
|
13.851,64
|
164
|
25
|
Sulawesi Tengah
|
2.635.009
|
61.841,29
|
43
|
26
|
Sulawesi Selatan
|
8.034.776
|
46.717,48
|
172
|
27
|
Sulawesi Tenggara
|
2.232.586
|
38.067,70
|
59
|
28
|
Gorontalo
|
1.040.164
|
11.257,07
|
92
|
29
|
Sulawesi Barat
|
1.158.651
|
16.787,18
|
69
|
30
|
Maluku
|
1.533.506
|
46.914,03
|
33
|
31
|
Maluku Utara
|
1.038.087
|
31.982,50
|
32
|
32
|
Papua Barat
|
760.422
|
97.024,27
|
8
|
33
|
Papua
|
2.833.381
|
319.036,05
|
9
|
|
INDONESIA
|
237.641.326
|
1.910.931,32
|
124
|
Sumber: BPS 2010
Dari tabel tersebut
diketahui bahwa kepadatan penduduk antarprovinsi di Indonesia tidak merata.
Provinsi-provinsi yang ada di Jawa tampak lebih padat dibandingkan dengan provinsi-provinsi
yang berada di luar Jawa.
Pada tabel di atas
terdapat kolom kepadatan penduduk. Tahukah kalian apa itu kepadatan penduduk?
Tentunya kalian
mengetahui bahwa kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk tiap satu
kilometer persegi luas wilayah.
Ada dua jenis kepadatan
penduduk, yaitu kepadatan penduduk aritmatik dan kepadatan penduduk agraris.
a.
Kepadatan penduduk aritmetika adalah
jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km2.
Rumus kepadatan artimatika
adalah:
Kepadatan
penduduk aritmetika =
|
b.
Kepadatan penduduk agraris adalah
banyaknya penduduk dibagi luas lahan pertanian.
Rumus untuk menghitung
kepadatan penduduk agraris adalah sebagai berikut.
Kepadatan
penduduk agraris =
|
Jumlah penduduk Indonesia
cukup besar dan pertumbuhannya pun relatif besar. Akan tetapi sebarannya kurang
merata. Kita bisa lihat bahwa sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Lihatlah hasil sensus 2010, bahwa sekitar 57,5% penduduk Indonesia tinggal di
Jawa yang luasnya hanya sekitar 7% dari luas seluruh wilayah daratan Indonesia.
Demikian halnya dengan
kepadatan antarprovinsi yang begitu tidak seimbang. Kita lihat provinsi yang
terpadat penduduknya, yaitu DKI Jakarta dengan kepadatan 14.469 jiwa/km2. Sementara itu Papua Barat
kepadatan penduduknya 8 jiwa/km2.
Sebaran penduduk
menurut pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatra yang luasnya 25,2 persen dari
luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3 persen penduduk, Jawa yang
luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen penduduk, Kalimantan yang luasnya
28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk, Sulawesi yang luasnya 9,9 persen
dihuni oleh 7,3 persen penduduk, Maluku yang luasnya 4,1 persen dihuni oleh 1,1
persen penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8 persen dihuni oleh 1,5 persen
penduduk.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepadatan penduduk adalah:
a.
Faktor lingkungan yang menguntungkan,
seperti kesuburan tanah, iklim.
b.
Faktor historis, pusat-pusat kegiatan
penduduk pada zaman dulu.
c.
Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau
adat istiadat daerah.
Kepadatan penduduk di
Indonesia lebih terkonsentrasi tinggi di daerah Pulau Jawa. Ada beberapa penyebab
kepadatan tersebut yaitu:
a.
Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,
b.
Banyaknya migrasi nasional dari pulau
lain ke Pulau Jawa, yang umumnya bertujuan untuk mencari penghidupan yang lebih
baik.
c.
Kesadaran untuk ber-transmigrasi masih
rendah,
d.
Tinjauan historis, kerajaan-kerajaan
besar zaman dahulu (yang memiliki kejayaan besar) ada di Pulau Jawa, sehingga
pusat kegiatan penduduk ada di daerah tersebut.
Jumlah penduduk
Indonesia sangat besar. Jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun sehingga
diperlukan ketersediaan pangan dan lapangan kerja. Masalahnya laju pertambahan
penduduk tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah lapangan kerja
sehingga sebagian penduduk menganggur. Penduduk Indonesia juga tidak merata
karena lebih banyak tinggal di Jawa sehingga banyak permasalahan sosial di Jawa
dan terhambatnya pembangunan di luar Jawa karena kekurangan penduduk atau
sumber daya manusia. Bagaimana sikap kamu terhadap permasalahan tersebut?
Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut?”
Berikut ini diuraikan
dampak sebaran penduduk yang tidak merata
a.
Dari aspek sosial: jika lapangan
pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan meningkat, hal ini akan
meningkatkan kejahatan.
b.
Dari aspek ekonomi: pendapatan per
kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Akibatnya, lapangan
kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
c.
Aspek budaya: karena penduduk memusat di
kota-kota besar memunculkan kehidupan yang bersifat paradoks dan menjadi bagian
dari krisis bangsa yang multidimensial. Kondisi yang paradoks itu antara lain
berupa masuknya budaya sekuler kedalam kehidupan bangsa Indonesia yang religius
dan spiritualis sehingga muncul gaya hidup modern yang materialistik,
individualistik, liberalis, dan hedonis.
d.
Aspek politik: sebaran penduduk yang
tidak merata sering menimbulkan ketidakadilan antardaerah sehingga kadang
memunculkan konflik.
Cara mengatasi mengatasi
masalah sebaran penduduk yang tidak merata di Indonesia, antara lain sebagai
berikut.
a.
Dari aspek sosial, pemberian penyuluhan
kepada masyarakat untuk ikut membangun daerahnya sehingga tidak melakukan
urbanisasi.
b.
Dari aspek ekonomi, penciptaan lapangan
kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
c.
Dari aspek budaya, mendidik untuk
mencintai budaya agar nilai budaya daerah tetap dipertahankan.
d.
Dari aspek politik, adanya kebijakan
tentang urbanisasi.
- Komposisi
Penduduk
Perhatikan keadaan
penduduk di sekitarmu! Kalau kalian perhatikan, antara penduduk satu dan
penduduk lainnya memiliki berbagai perbedaan. Kita dapat mengelompokkan
penduduk dari sisi umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, pekerjaan, dan
lain-lain. Pengelompokan tersebut dinamakan komposisi penduduk.
Dari uraian tersebut,
dapatkah kalian merumuskan definisi tentang komposisi penduduk?
Komposisi penduduk
adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu.
Salah satu
pengelompokan penduduk adalah berdasarkan umur dan jenis kelamin. Pengelompokan
tersebut dapat dibuat grafik yang disebut sebagai piramida penduduk.
Piramida penduduk dapat
digunakan untuk:
a.
mengetahui pertumbuhan penduduk suatu
daerah atau negara,
b.
mengetahui jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan,
c.
mengetahui golongan penduduk menurut
umur,
d.
mengetahui golongan produktif dan tidak
produktif sehingga diketahui angka ketergantungan.
Cara menggambar grafik
piramida penduduk adalah sebagai berikut.
a.
Buatlah garis datar sebagai alas dari
piramida!
b.
Bagilah dua garis tersebut sama lebar!
c.
Tentukan titik 0 di bagian tengah,
sebelah kiri titik 0 untuk penduduk laki-laki dan sebelah kanan titik 0 untuk
penduduk perempuan!
d.
Bagilah dengan skala 1 cm atau 0,5 cm
pada garis datar tersebut yang berfungsi menunjukkan jumlah penduduk!
e.
Buatlah garis sumbu tegak lurus melalui
titik 0 pada garis datar, dan bagi pula skalanya sesuai dengan garis datar
tersebut!
f.
Sumbu piramida menunjukkan pengelompokan
umur penduduk.
g.
Masukkan data sesuai dengan jumlah
kelompok umur masing-masing dimulai dari alas piramida!
h.
Alas piramida menunjukkan umur paling
rendah (biasanya interval 5) diikuti kelompok umur berikutnya.
Jenis piramida penduduk
a.
Piramida penduduk muda (expansive)
Bentuk piramida
penduduk muda bagian atasnya besar, makin ke puncak makin sempit sehingga
berbentuk limas. Hal ini menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan tumbuh,
jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.
b.
Piramida penduduk tetap/stationer
(stabil)
Bentuk piramida ini di
bagian atas dan bagian puncak hampir sama sehingga berbentuk seperti granat.
Hal ini menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian.
Jumlah penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa.
c.
Piramida penduduk tua (constrictive)
Bentuk piramida ini di
bagian bawah kecil dan di bagian atas besar sehingga berbentuk seperti batu
nisan. Hal ini menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat daripada
angka kematian, sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan
dengan usia dewasa, jumlah penduduk mengalami penurunan.
- Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan
dinamis antara kekuatan yang menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Ada beberapa faktor
yang memengaruhi pertumbuhan penduduk, yakni kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran
dan kematian disebut faktor alami,
sedangkan migrasi disebut faktor nonalami. Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat
mengurangi jumlah penduduk. Migrasi
yang bersifat menambah disebut migrasi masuk (imigrasi), sedangkan migrasi yang bersifat mengurangi
disebut migrasi keluar (emigrasi).
Cara menghitung
pertumbuhan penduduk adalah sebagai berikut.
a. Pertumbuhan Alami
Pertumbuhan penduduk dikatakan alami karena penduduk
tumbuh hanya dihitung dari penduduk yang lahir dikurangi yang mati, sehingga
muncul rumus:
Pertumbuhan penduduk alami (natural population
increase), adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih jumlah
kelahiran dengan jumlah kematian.
Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami
adalah:
Pa
= (L – M)
|
Keterangan:
Pa = Pertumbuhan penduduk alami
L = jumlah kelahiran per tahun
M = jumlah kematian per tahun
b. Pertumbuhan Penduduk Migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan
penduduk yang diperoleh dari selisih jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan jumlah
migrasi keluar (emigrasi).
Hal ini dapat dihitung dengan rumus:
Pm
= (I – E)
|
Keterangan:
Pm =
Pertumbuhan penduduk migrasi
I = jumlah migrasi masuk per tahun
E = jumlah migrasi keluar per tahun
c. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total
(Total Population Growth) adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari
selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian ditambah dengan selisih jumlah
imigrasi dengan jumlah emigrasi.
Hal ini dapat dihitung
dengan rumus:
P = (L – M) + ( I – E)
|
Keterangan:
P = Pertumbuhan penduduk
total
L = Jumlah kelahiran per
tahun
M = Jumlah kematian per
tahun
I = Jumlah imigran
(penduduk yang masuk ke suatu negara/wilayah untuk menetap) per tahun
E = Jumlah emigran
(penduduk yang meninggalkan/pindah ke wilayah/negara lain) per tahun.
Penduduk Indonesia terus
bertambah dari waktu ke waktu. Berikut ini tabel jumlah
penduduk berdasarkan sensus yang dilaksanakan di Indonesia.
No.
|
Tahun Sensus
|
Jumlah Penduduk (jiwa)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
1930
1961
1971
1980
1990
2000
2010
|
60,7 juta
97,1 juta
119,2 juta
146,9 juta
178,6 juta
205,1 juta
237,6 juta
|
Laju
Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (Persen)
Periode
|
1971-1980
|
1980-1990
|
1990-2000
|
2000-2010
|
Laju Pertumbuhan
|
2,30
|
1,97
|
1,49
|
1,49
|
Jumlah
penduduk Indonesia tiap provinsi berdasarkan sensus 2010 dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
No
|
Provinsi
|
Jumlah Penduduk
|
Jumlah
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|||
1
|
Aceh
|
2,248,952
|
2,245,458
|
4,494,410
|
2
|
Sumatera Utara
|
6,483,354
|
6,498,850
|
12,982,204
|
3
|
Sumatera Barat
|
2,404,377
|
2,442,532
|
4,846,909
|
4
|
Riau
|
2,853,168
|
2,685,199
|
5,538,367
|
5
|
Jambi
|
1,581,110
|
1,511,155
|
3,092,265
|
6
|
Sumatera Selatan
|
3,792,647
|
3,657,747
|
7,450,394
|
7
|
Bengkulu
|
877,159
|
838,359
|
1,715,518
|
8
|
Lampung
|
3,916,622
|
3,691,783
|
7,608,405
|
9
|
Kepulauan Bangka Belitung
|
635,094
|
588,202
|
1,223,296
|
10
|
Kepulauan Riau
|
862,144
|
817,019
|
1,679,163
|
11
|
Dki Jakarta
|
4,870,938
|
4,736,849
|
9,607,787
|
12
|
Jawa Barat
|
21,907,040
|
21,146,692
|
43,053,732
|
13
|
Jawa Tengah
|
16,091,112
|
16,291,545
|
32,382,657
|
14
|
D I Yogyakarta
|
1,708,910
|
1,748,581
|
3,457,491
|
15
|
Jawa Timur
|
18,503,516
|
18,973,241
|
37,476,757
|
16
|
Banten
|
5,439,148
|
5,193,018
|
10,632,166
|
17
|
Bali
|
1,961,348
|
1,929,409
|
3,890,757
|
18
|
Nusa Tenggara Barat
|
2,183,646
|
2,316,566
|
4,500,212
|
19
|
Nusa Tenggara Timur
|
2,326,487
|
2,357,340
|
4,683,827
|
20
|
Kalimantan Barat
|
2,246,903
|
2,149,080
|
4,395,983
|
21
|
Kalimantan Tengah
|
1,153,743
|
1,058,346
|
2,212,089
|
22
|
Kalimantan Selatan
|
1,836,210
|
1,790,406
|
3,626,616
|
23
|
Kalimantan Timur
|
1,871,690
|
1,681,453
|
3,553,143
|
24
|
Sulawesi Utara
|
1,159,903
|
1,110,693
|
2,270,596
|
25
|
Sulawesi Tengah
|
1,350,844
|
1,284,165
|
2,635,009
|
26
|
Sulawesi Selatan
|
3,924,431
|
4,110,345
|
8,034,776
|
27
|
Sulawesi Tenggara
|
1,121,826
|
1,110,760
|
2,232,586
|
28
|
Gorontalo
|
521,914
|
518,250
|
1,040,164
|
29
|
Sulawesi Barat
|
581,526
|
577,125
|
1,158,651
|
30
|
Maluku
|
775,477
|
758,029
|
1,533,506
|
31
|
Maluku Utara
|
531,393
|
506,694
|
1,038,087
|
32
|
Papua Barat
|
402,398
|
358,024
|
760,422
|
33
|
Papua
|
1,505,883
|
1,327,498
|
2,833,381
|
Jumlah
|
119,630,913
|
118,010,413
|
237,641,326
|
- Kualitas Penduduk
Mutu atau
kualitas sumber daya manusia tercermin dari tingkat pendidikan, tingkat
kesehatan, dan pendapatan.
a. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk Indonesia kebanyakan
masih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara maju.
Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
1) Di
daerah terpencil, keinginan orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya masih
rendah.
2) Kemampuan
ekonomi orang tua untuk membiayai pendidikan anak-anaknya rendah.
3) Banyaknya
anak putus sekolah (drop out).
4) Rendahnya
pelayanan pendidikan terutama di daerah-daerah terpencil akibat kurangnya guru
dan fasilitas pendidikan.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
mutu pendidikan, antara lain:
membangun sekolah-sekolah baru,
1) meningkatkan
kualitas guru,
2) mencanangkan
program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun (Wajardikdas 9 tahun),
3) menyempurnakan
kurikulum,
4) mengadakan
perbaikan dan penambahan alat-alat praktik, laboratorium, perpustakaan, dan
buku-buku pelajaran.
b. Tingkat Kesehatan
Kualitas penduduk suatu negara salah satunya juga
ditinjau dari tingkat kesehatan. Tingkat kesehatan penduduk di suatu negara
dapat dilihat dari berbagai indikator, antara lain angka kematian bayi dan
balita serta angka harapan hidup.
Dari berbagai indikator tersebut diketahui bahwa
tingkat kesehatan penduduk Indonesia relatif rendah.
Upaya yang ditempuh untuk meningkatkan tingkat
kesehatan penduduk Indonesia antara lain sebagai berikut.
1) Meningkatkan
mutu dan wilayah jangkauan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan
peranserta masyarakat melalui pendekatan pos pelayanan terpadu (Posyandu)
2) Memperkenalkan
usaha kesehatan sekolah guna meningkatkan kemampuan hidup sehat dan lingkungan
sehat.
3) Meningkatkan
pelayanan kesehatan antara lain dengan membebaskan biaya kesehatan bagi
penduduk kurang mampu.
4) Pemberantasan
penyakit menular.
5) Mengadakan
imunisasi.
6) Program
penyediaan air bersih dan perbaikan sanitasi lingkungan.
c. Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan akan mempengaruhi taraf
kehidupan manusia, terutama yang berkaitan dengan kualitas manusia itu sendiri.
Taraf hidup suatu bangsa dipengaruhi oleh besarnya pendapatan per kapita.
Sedangkan besar kecilnya pendapatan per kapita dipengaruhi oleh besar kecilnya
pendapatan nasional “Gross National Product” (GNP).
Untuk menghitung pendapatan perkapita digunakan
rumus:
|
PI = pendapatan per kapita
GNP = pendapatan negara dalam 1 tahun (Gross
National Products)
P = jumlah penduduk (population)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar