1. Pengertian,
Faktor Pendorong, dan Penghambat Kerja Sama Antarnegara-negara ASEAN
Kerja
sama antarnegara adalah kerja sama yang dilakukan oleh dua negara atau lebih
berdasarkan kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kerja
sama antarnegara sangat perlu dan penting dilakukan oleh suatu negara dengan
salah satu alasannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Hal itu
dikarenakan keterbatasan negara tersebut dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Dalam
kehidupan yang semakin maju dan berkembang, kerja sama sangatlah diperlukan
baik antarindividu, antarlembaga, antarmasyarakat, bahkan antarnegara. Maksud
dari kerja sama adalah melakukan suatu kegiatan secara bersama yang melibatkan
dua pihak atau lebih, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan guna mencapai tujuan
tertentu.
Kerja
sama antarnegara bisa dilakukan dalam berbagai bidang, di antaranya adalah:
a. Bidang ekonomi
b. Bidang politik
c. Bidang sosial budaya
d. Bidang hukum
e. Bidang keamanan.
Salah
satu bentuk kerja sama antarnegara adalah kerja sama ekonomi yang dilakukan
oleh negara-negara di dunia. Agar kerja sama ekonomi antarnegara dapat
bermanfaat bagi kedua belah pihak, maka kerja sama itu perlu diatur melalui
lembaga dan organisasi internasional. Salah satu dari organisasi tersebut
adalah ASEAN.
Kerja
sama antarnegara-negara kawasan Asia Tenggara sudah lama dilakukan, baik itu
secara formal maupun non formal.
Berikut
ini faktor-faktor pendorong terjadinya kerja sama negara-negara di kawasan Asia
Tenggara.
a Faktor Kesamaan Nasib dan Sejarah
Semua
negara-negara di kawasan Asia Tenggara sama-sama mengalami penjajahan oleh
bangsa lain (kecuali Thailand). Selain itu bangsa-bangsa di kawasan Asia
Tenggara sudah lama menjalin hubungan baik. Ingat, dulu pernah berkembang dua
kerajaan besar yang menyatukan bangsa-bangsa di kawasan ini yakni Kerajaan
Sriwijaya (abad ke-5) yang berpusat di Palembang dan Kerajaan Majapahit (± abad
ke-7) yang berpusat di pulau Jawa. Bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara
dewasa ini mayoritas juga sebagai negara berkembang (kecuali Singapura).
b. Faktor Kedekatan Geografis
Bagaimanapun,
wilayah negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, saling berdekatan
satu sama lain. Karena itu demi terjaganya stabilitas pada masing-masing negara
di kawasan ini butuh jalinan kerja sama yang baik dan terus-menerus.
c. Faktor Strategisnya Letak Kawasan
Sejak
dulu, kawasan Asia Tenggara menjadi jalur lalu-lintas internasional yang ramai.
Barangkali hal tersebut wajar, sebab letak kawasan ini memang strategis. Namun
demikian letak yang strategis ternyata mempunyai sisi positif dan negatif.
Sisi
positifnya mempercepat perkembangan di segala bidang kehidupan. Sementara itu,
sisi negatifnya terjadi berbagai jenis perselisihan atau sengketa regional
akibat perbedaan-perbedaan kepentingan masing-masing negara. Contoh konkritnya,
Indonesia dan Malaysia pernah mengalami ketegangan politik. Contoh lain, antara
Malaysia dan Filipina, juga Singapura, pernah dilanda perselisihan (sengketa
soal wilayah Sabah dan Serawak, di bagian utara Pulau Kalimantan).
Sisi
negatif yang lain dari letak kawasan yang strategis adalah negara-negara
kawasan Asia Tenggara rawan menjadi ajang persaingan kepentingan-kepentingan
yang datang dari luar. Selain itu, kawasan Asia yang strategis tersebut juga
menjadi rawan akan munculnya berbagai bentuk kemerosotan moral serta budaya.
Ada
beberapa hal yang merupakan hambatan dalam kerja sama ekonomi antarnegara.
Hambatan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Adanya peperangan
Dengan
adanya peperangan maka kerja sama ekonomi hanya dapat terjadi di antara
negara-negara yang menjadi pendukung, sedangkan tidak mungkin akan terjadi
kerja sama ekonomi dengan negara yang menjadi musuh.
b. Perbedaan
tingkat upah
Adanya
perbedaan tingkat upah antarnegara kadangkala merupakan faktor pendorong kerja
sama antarnegara, seperti dalam hal pengiriman tenaga kerja, akan tetapi kadang
menjadi hambatan terutama dengan biaya produksi sehingga harga produk pun akan
berbeda.
Adanya perbedaan tingkat upah antarnegara
mendorong adanya pengiriman tenaga kerja dari negara dengan tingkat upah rendah
ke negara dengan tingkat upah lebih tinggi. Akan tetapi dengan biaya tenaga
kerja yang tinggi mengakibatkan harga barang juga menjadi tinggi.
c. Adanya kebijakan-kebijakan ekonomi di dalam
negeri
Kebijakan
ekonomi di dalam negeri untuk melindungi produksi dalam negeri sangat penting
dilakukan. Akan tetapi dengan adanya proteksi yang berlebihan kadang menghambat
terjadinya kerja sama ekonomi antarnegara. Yang menjadi hambatan utama dalam
kerja sama ekonomi internasional adalah adanya tarif dan kuota yang ditetapkan
oleh masing-masing negara.
2. Bentuk-bentuk
Kerja Sama dan Perkembangannya
Awalnya, kerja sama
negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) adalah di bidang ekonomi. Akan tetapi
karena tuntutan perkembangan situasi kawasan, akhirnya juga melibatkan kerja
sama politik dan keamanan. Berbagai bentuk kerja
sama ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a. Kerja sama ekonomi ASEAN
Dalam kaitannya dengan kerja
sama ekonomi, ASEAN membentuk lima komite sebagai berikut.
1) Komite perdagangan dan pariwisata atau Committee
on Trade and Tourism (COTT), berkedudukan di Singapura.
2) Komite Industri, Pertambangan dan Energi atau
Committee on Industry, Mining and Energy (COIME), berkedudukan di
Filipina.
3) Komite Keuangan dan Perbankan atau Committee
on Finance and Banking (COFAB), berkedudukan di Thailand.
4) Komite Pangan, Pertanan dan Kehutanan atau Committee
on Food, Agriculture and Forestry (COFAF), berkedudukan di Indonesia.
5) Komite Transportasi dan Komunikasi atau Committee
on Transportation and Communication (COTAC), berkedudukan di Malaysia.
Kerja sama ASEAN dalam
bidang ekonomi meliputi:
1) Membuka Pusat Promosi ASEAN untuk
perdagangan, investasi dan pariwisata di Tokyo Jepang, dengan tujuan untuk
meningkatkan ekspor ke Jepang dan meningkatkan penanaman modal serta arus
wisata Jepang ke negara-negara ASEAN.
2) Menyediakan cadangan keamanan pangan ASEAN,
terutama beras, untuk keperluan darurat.
3) Menyelenggarakan pembangunan proyek-proyek
industri ASEAN, antara lain:
a) proyek pabrik pupuk urea ammonia di Aceh,
Indonesia (ASEAN Aceh Fertilizer Project).
b) proyek pabrik urea di Malaysia (ASEAN Urea
Project).
c) proyek industri tembaga di Filipina (ASEAN
Copper Fabrication Project).
d) proyek pabrik vaksin di Singapura (ASEAN
Vaccine Project).
e) proyek abu soda di Thailand (Rock Salt
Soda Ash Project).
b. Kerja sama politik keamanan ASEAN
Kerja sama bidang
politik dan keamanan ASEAN dimulai sejak pertemuan para menteri luar negeri
negara anggota ASEAN di Kuala Lumpur, tanggal 27 November 1971. Ketika itu
perang Vietnam sedang berkecamuk sengit. Selain itu negara-negara adikuasa
(Amerika, RRC, dan Uni Soviet) ikut bermain di balik pertikaian tersebut.
Dalam pertemuan di
Kuala Lumpur itu ditandatangani Deklarasi Kuala Lumpur. Deklarasi
tersebut berisi kesepakatan untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang
damai, bebas, dan netral, atau biasa dikenal dengan ZOPFAN (Zone of Peace,
Freedom, and Neutrality).
Kerja
sama bidang politik dan keamanan ASEAN lebih ditegaskan lagi dalam KTT pertama di Bali
tanggal 23-25 Februari 1976. Dalam KTT tersebut menghasilkan Declaration of ASEAN
Concord yang salah satu isinya antara lain berupa penegasan tentang
keterikatan para negara anggota ASEAN untuk membina perdamaian, di samping
kemajuan dan kesejahteraan.
Contoh hasil kerja sama
negara-negara Asia Tenggara antara lain di bidang politik dan keamanan antara
lain meliputi:
1) Penyelenggaraan kerja sama untuk menjaga
stabilitas keamanan kawasan wilayah Asia Tenggara.
2) Pelepasan tuntutan kepemilikan atas wilayah
Sabah oleh Filipina kepada Malaysia (sebaliknya, Malaysia tidak boleh membantu
para gerilyawan Moro).
3) Mengadakan perjanjian ekstradisi (penyerahan
pelarian yang tertangkap kepada negara asal) antarnegara anggota ASEAN.
4) Penandatanganan kesepakatan tentang Asia
Tenggara sebagai kawasan yang bebas senjata nuklir
c. Kerja sama bidang sosial
Kerjasama ASEAN di
bidang sosial termasuk yang berikut :
1) Pencegahan narkoba dan mitigasi.
2) Bencana alam Penanggulanagan.
3) Perlindungan terhadapa dinonaktifkan
anak.
4) Menyeimbangkan kesejahteraan sosial.
d. Kerja sama bidang kebudayaan
Di
bidang kerja sama budaya antara ASEAN adalah sebagai berikut:
1) Pertukaran pelajar antara negara-negara
ASEAN,
2) Pemeberantasn buta huruf.
3) Pertukaran acara program televisi ASEAN,
4) kongres pemuda ASEAN.
5) Festival lagu
3. Pengaruh Kerja
Sama Terhadap Kehidupan di Negara-negara ASEAN
Keberadaan ASEAN tentunya memberikan dampak positif bagi negara-negara yang
bergabung di dalamnya. Pengaruh kerja sama terhadap kehidupan di negara-negara
ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a. Bidang Ekonomi
Terjadinya
hubungan perdagangan (ekspor dan impor) antara negara-negara ASEAN. Selain itu suatu
negara juga mendapatkan modal atau dana investasi dari negara-negara ASEAN
lainnya yang digunakan sebagai dana untuk pembangunan di negaranya.
b. Bidang Politik
Dalam
bidang politik, negara-negara dikawasan Asia Tenggara mengakui kedaulatan
negara anggota serta tidak akan melakukan intervensi politik kepada negara lain.
Dengan adanya hal ini maka ancaman yang datang kepada negara anggota bisa
ditekan atau diminimalisasi. Negara-negara ASEAN lainnya juga mengakui dan
menghormati sistem politik dalam dan luar negeri suatu negara.
c. Bidang Sosial
Di
antara negara anggota dapat saling membantu misalnya saat terjadi bencana di
suatu negara.
d. Bidang Budaya
Dalam
bidang kebudayaan tentunya ada juga manfaat dari ASEAN kepada negara anggota.
Pertukaran pelajar merupakan salah satu dari sekian banyak manfaat kehadiran
ASEAN bagi negara anggota, banyak terjadi pertukaran pelajar. Selain itu juga
ada pementasan kesenian-kesenian atau kebudayaan-kebudayaan di negara-negara
Asia Tenggara.
4. Upaya
Meningkatkan Kerja Sama Antarnegara-negara ASEAN
Negara-negara ASEAN perlu meningkatkan kerja sama untuk memperkuat daya
saing kawasan dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas
lingkungan hidup. ASEAN membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh penduduk
di negara-negara anggotanya dengan peningkatan di berbagai bidang, misalnya di
bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, serta
lingkungan hidup. Selain itu untuk dapat melaksanakan kerja sama yang baik di
sektor pemerintahan.
Guna mewujudkan semua itu, warga ASEAN perlu menumbuhkan rasa saling
menghormati dan kesetiakawanan sosial yang tinggi sehingga warga ASEAN akan
berkembang menjadi sebuah masyarakat yang saling peduli dan berbagi (a caring
and sharing community). Dengan demikian, masyarakat ASEAN dapat lebih mengenali
keragaman budaya negara anggota, saling menghargai identitas nasional
masing-masing, dan mewariskan sebuah kawasan Asia Tenggara yang aman, damai,
dan makmur kepada generasi penerus.
Untuk mempererat hubungan di antara negara anggota dilakukan KTT ASEAN. Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin
negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap pengembangan ekonomi dan budaya
antarnegara-negara Asia Tenggara. KTT yang belum lama ini diselenggarakan di
Manila Filipina 26 sampai dengan 29 April 2017 adalah KTT ke-30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar