Minggu, 12 Juli 2020

Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang


Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal. Ruang mencakup berbagai hal di antaranya adalah udara (lapisan atmosfer), perairan (laut, sungai, dan danau), di bawah permukaan bumi (air dan tanah), dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Batas ruang adalah tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.

Setiap ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dan wilayah lainnya. Tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya sama persis antara satu dan lainnya. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan antarruang di permukaan bumi.
Perbedaan karakteristik ruang tersebut menyebabkan adanya interaksi antarsatu ruang dengan lainnya, karena setiap ruang membutuhkan ruang lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Contohnya, wilayah pegunungan umumnya merupakan penghasil sayuran, sedangkan daerah pesisir menghasilkan ikan laut. Penduduk daerah pantai membutuhkan sayuran dari daerah pegunungan dan sebaliknya penduduk dari daerah pegunungan membutuhkan ikan dari penduduk daerah pantai. Kedua wilayah kemudian saling berinteraksi melalui aktivitas perdagangan.
Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan lain-lain.
Interaksi antarruang adalah konsep yang memberikan gambaran mengenai adanya kondisi saling mempengaruhi dan ketergantungan antarkomponen ruang muka bumi, baik antara faktor alami, faktor alam dengan manusia, alam dengan kondisi sosial budaya, maupun antar faktor sosial. Sebagai contoh, dalam menganalisis fenomena bencana banjir di suatu wilayah, fokus utama analisisnya adalah bagaimana manusia memperlakukan alam lingkungannya. Manusia memberikan aksi kepada alam berupa penggundulan hutan di daerah resapan air dan tangkapan hujan (catchment area). Sebagai akibatnya, kemampuan tanah untuk menyerap air (kapasitas infiltrasi) menjadi sangat rendah. Sebagai reaksinya, air tidak dapat meresap seluruhnya ke dalam lapisan-lapisan tanah sehingga dapat mengakibatkan banjir bandang di suatu daerah pada saat terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Bentuk-bentuk interaksi antarruang antara lain:
1.     Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk adalah interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia, contohnya emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk antarwilayah untuk bekerja atau wisata.
2.     Komunikasi
Komunikasi adalah interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi, contohnya pengiriman informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti membaca berita, melihat tayangan televisi, internet dan lain-lain.
3.     Transportasi
Transportasi adalah interaksi melalui perpindahan barang atau energi, contohnya pengakutan barang, perdagangan, dan lain-lain.

Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antara daerah asal dan tujuan lebih rendah daripada keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi ke tempat kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang  dikeluarkannya.

Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan, yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability).
Pola dan kekuatan interaksi antara dua wilayah atau lebih sangat dipengaruhi oleh keadaan alam dan sosial daerah tersebut, serta kemudahan yang mempercepat proses hubungan kedua wilayah itu. Faktor utama yang mendasari atau memengaruhi timbulnya interaksi antarwilayah, yaitu sebagai berikut.
1.   Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi (Regional Complementary)
Regional Complementary adalah terdapatnya wilayah-wilayah yang berbeda dalam ketersediaan atau kemampuan sumber daya. Di satu pihak ada wilayah yang kelebihan (surplus) sumber daya, seperti produksi pertanian dan bahan galian, dan di lain pihak ada daerah yang kekurangan (minus) jenis sumber daya alam tersebut. Adanya dua wilayah yang surplus dan minus sumber daya tersebut sangat memperkuat terjadinya interaksi, dalam arti saling melengkapi kebutuhan, di mana masing-masing wilayah berperan sebagai produsen dan konsumen.

2.   Adanya Kesempatan untuk Berintervensi (Intervening Opportunity)
Kesempatan berintervensi dapat diartikan sebagai suatu kemungkinan perantara yang dapat menghambat timbulnya interaksi antarwilayah. Perhatikan bagan berikut!

Berdasarkan bagan tersebut sebenarnya secara potensial antara wilayah A dan B sangat memungkinkan terjalin interaksi karena masing-masing wilayah memiliki kelebihan dan kekurangan sumber daya sehingga dapat berperan sebagai produsen dan konsumen. Namun karena ada wilayah lain, yaitu C yang menyuplai kebutuhan wilayah A dan B maka kekuatan interaksi antara A dan B menjadi lemah. Dalam hal ini, wilayah C berperan sebagai intervening area atau wilayah perantara.
Intervening opportunity dapat pula diartikan sebagai sesuatu hal atau keadaan yang dapat melemahkan jalinan interaksi antarwilayah karena adanya sumber alternatif pengganti kebutuhan. Untuk lebih jelasnya, amati bagan berikut.

3.   Adanya Kemudahan Transfer atau Pemindahan dalam Ruang (Spatial Transfer Ability)
Faktor yang juga memengaruhi kekuatan interaksi adalah kemudahan pemindahan manusia, barang, jasa, gagasan, dan informasi antara satu wilayah dan wilayah lainnya. Kemudahan pergerakan antarwilayah ini sangat berkaitan dengan:
a.  jarak antarwilayah, baik jarak mutlak maupun relatif;
b.  biaya transportasi;
c.  kemudahan dan kelancaran prasarana dan sarana transportasi antarwilayah.

Wujud interaksi antarruang seperti kota-desa yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
1.   Pergerakan barang dari desa ke kota, atau sebaliknya.
2.   Pergerakan gagasan dan informasi, terutama dari kota ke desa.
3.   Adanya komunikasi penduduk antara kedua wilayah.
4.   Pergerakan manusia, baik dalam bentuk bekerja, rekreasi, menuntut ilmu, ataupun keperluan-keperluan lainnya.

25 komentar:

  1. Bu itu di rangkum apa di baca ?

    BalasHapus
  2. itu dibaca, itu pengertian ruang secara trtulis

    BalasHapus
  3. Bu niki dirangkum nopo pripun bu

    BalasHapus
  4. bu dibaca apa di rankum tulis tangan buuu

    BalasHapus
  5. Nie tugas e apa cuma disuruh baca disalin dibuku

    BalasHapus
  6. bu niki tugas se disuruh merangkum atau disalin dibuku tulis bu. apa cuma
    di baca

    BalasHapus
  7. Gmn bu ini du salin apa di baca atau di rangkum doank bu😕

    BalasHapus
  8. Ini disuruh baca apa di rangkum su

    BalasHapus
  9. Assalamualaikum pak tugasnya disuruh pa ya?

    BalasHapus
  10. Itu tugas nya ti baca atau di tulis nuu

    BalasHapus