1. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat
Latar belakang
kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia adalah jatuhnya kota Konstantinopel (Ibu
Kota kerajaan Romawi Timur) ke tangan Turki Usmani tahun 1453, kemudian bangsa
Turki menutup Konstantinopel untuk orang Eropa. Akibatnya di Eropa terjadi
kelangkaan rempah-rempah, maka mulailah mereka mencari negeri asal
rempah-rempah.
Dengan demikian dapat kita rinci,
faktor yang mempengaruhi kedatangan bangsa Eropa, yaitu sebagai berikut.
a. Keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal.
b. Pendapat
Copernicus
yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola,
matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan benda-benda
antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari (teori Heliosentris).
c. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ditemukannya peta,
kompas, navigasi dan lain-lain.
d.
Kisah perjalanan Marcopolo
ke dunia timur;
Keinginan untuk mengarungi samudra semakin besar, ketika muncul buku karangan Marcopolo
yang berjudul "Imago Mundi" (Citra Dunia) dan"Il
Milline" (Sejuta Keajaiban). Pada kedua buku ini dijelaskan tentang
kekayaan yang melimpah di negeri timur (Cina dan Jepang). Kekayaan itu berupa
emas, perak, dan sutra. Kisah dalam buku Marcopolo itu memberikan dorongan bagi
para pelaut Eropa untuk mengarungi samudra.
e. Adanya jiwa petualangan.
f. Terdorong untuk mewujudkan impian 3-G: gold (emas/kekayaan), glory (kejayaan,
kekuasaan, jajahan), gospel (penyebaran agama Nasrani).
Setelah tahun
1750, revolusi industri juga merupakan faktor pendorong imperialisme. Revolusi
industri merupakan salah satu pendorong imperialisme modern. Revolusi Industri terjadi sekitar tahun
1750-1850. Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh
dalam memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan
menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih
efisien, ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dalam
jumlah besar dan cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan
bangsa-bangsa Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak. Mereka juga
memerlukan daerah pemasaran untuk menjual hasil-hasil industrinya.
Salah satu
pengaruh Revolusi Industri yang sangat terasa adalah dalam kegiatan
transportasi. Penemuan mesin uap yang dapat dijadikan mesin penggerak perahu
merupakan teknologi baru pada masa tersebut. Perahu dengan mesin uap merupakan
penemuan sangat
penting yang mendorong penjelajahan bangsa-bangsa Barat. Penggunaan mesin uap
dapat memperpendek waktu perjalanan. Selain penemuan mesin uap, Revolusi
Industri didukung berbagai penemuan lain, seperti kompas, mesin pemintal, dan
sebagainya. Penemuan-penemuan tersebut memicu bangsa-bangsa Barat untuk
melakukan berbagai petualangan.
Pada awal
kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Nusantara, belum terjadi revolusi industri,
sehingga masih merupakan imperialisme kuno.
Kita mengenal
istilah kolonialisme dan imperialisme. Koloni berasal dari kata colonia (bahasa
Latin) yang artinya tanah permukiman (jajahan). jadi koloni berarti permukiman
suatu negara di luar wilayah negaranya yang kemudian dinyatakan sebagai bagian
wilayahnya.
Adapun
kolonialisme mengandung arti upaya penguasaan atas suatu daerah/wilayah oleh
negara penguasa untuk memperluas daerahnya atau wilayahnya. Penguasaan daerah
tersebut umumnya dilakukan secara paksa untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya bagi negara induk (motherland).
Imperialisme
berasal dari kata imperium (bahasa Latin) yang artinya memerintah. Imperialisme
merupakan suatu sistem penjajahan yang dilakukan dengan jalan membentuk
pemerintah jajahan dengan menanamkan pengaruh segala bidang kehidupan dan
mengendalikan daerah yang dijajahnya.
Terdapat dua
bentuk imperialisme, yakni imperialisme kuno dan imperialisme modern.
a. Imperialisme kuno (ancient imperialism) adalah
imperialisme yang berkembang pada masa sebelum Revolusi Industri dengan
semboyan Gold, Gospel, and Glory (Kekayaan, Penyebaran Agama, dan Kejayaan).
Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan,
dan menambah kejayaannya. Negara pelopornya adalah Spanyol dan Portugal.
Kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada masa awal seperti Portugis,
Spanyol, dan Belanda, adalah bentuk imperialisme kuno. Fungsi tanah jajahan
pada masa tersebut adalah untuk dikeruk keuntungannya.
b. Imperialisme modern (modern imperialism)
bertujuan memperoleh kemajuan ekonomi. Timbul sesudah Revolusi Industri dalam
rangka mencari bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari
jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil
industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.
Adapun di Indonesia, imperialisme modern berkembang setelah tahun 1870, pasca
kebijakan Politik Pintu Terbuka.
1.
Kedatangan Bangsa-bangsa Barat ke
Indonesia
Masuknya
bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia melalui penjelajahan samudra. Penjelajahan
samudra merupakan ekspedisi mengarunggi samudra luas
dengan tujuan mencari daerah penghasil rempah-rempah. Dalam penjelajahan
samudra terdapat perjanjian-perjanjian sebagai berikut.
a. Perjanjian Tordesilas, yaitu perjanjian yang membagi bumi menjadi dua
bagian antara barat dan timur, bagian barat milik Spanyol dan bagian timur
milik Portugis.
b. Perjanjian Saragosa, adalah kelanjutan dari Perjanjian Tordesillas. Isi
dari perjanjian ini adalah:
1) Bumi dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan
Portugis.
2) Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Mexico ke arah barat sampai
kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia ke
arah timur sampai kepulauan Maluku. Daerah disebelah utara garis saragosa
adalah penguasaan Portugis. Daerah disebelah selatan garis saragosa adalah
penguasaan Spanyol.
a. Kedatangan
Bangsa Portugis di Maluku
Atas dasar perjanjian Tordesilas (1494) Portugis di
dalam melakukan pelayarannya menuju ke arah timur garis Tordesilas. Beberapa pelaut bangsa portugis yang mempelopori penjelajahan samudra
adalah sebagai berikut.
1)
Bartolomeus Diaz (1450 –
1500), dianggap sebagai pelopor penjelajahan samudra bangsa Portugis. Dengan
menyusuri pantai barat Afrika, Bartolomeus Diaz sampai ke Tanjung Harapan
(ujung selatan Benua Afrika) pada tahun 1486.
2)
Vasco da Gama (1469 – 1524),
menempuh rute yang sama. Pada tahun 1498 Vasco da gama berhasil mendarat di
Kalikut (India), dan mendirikan kantor dagang di Goa. Kota ini menjadi koloni
Portugis pertama di India.
3)
Alfonso d’Albuquerque (1445
– 1515), penemuan Vasco da gama belum memuaskan. Al fonso berhasil menguasai
Malaka pada tahun 1511. dari Malaka Portugis menuju Maluku yang dipimpin oleh
Antonia d’abraw pada tahun 1512 diterima baik oleh raja Ternate, bahkan
diperkenankan berdagang dan membangun benteng.
a.
Bangsa Spanyol
Atas dasar perjanjian Tordesilas (1494) Spanyol di dalam melakukan
pelayarannya menuju ke arah barat garis tordesilas. Pelaut Spanyol yang
melaksanakan Penjelajahan Samudra, yaitu:
1)
Christopher Columbus (1451 –
1506), sebagai pelopor dan berhasil mendarat di daerah Kepulauan Bahama,
Amerika pada tahun 1492. setelah Colombus ekspedisi selanjutnya dipimpin oleh
Amerigo Vespuci berhasil mencapai daratan yang amat luas tidak jauh dari
kepulauan Bahama. Amerigo melakukan penyelidikan tentang benua yang ditemukan.
Benua itu kemudian dinamakan Amerika. Oleh karena itu Colombus disebut sebagai
penemu dunia baru yaitu Amerika.
2)
Ferdinand Magelhaends
(1480-1521), ditemani oleh Kapten Juan Sebastian del Cano, tiba di Kepulauan
Masava (nama awal kepulauan Filipina) tahun 1520. sewaktu mencoba mengatasi
perang antarsuku di daerah ini, Magelhaends terbunuh, perjalanan dilanjutkan di
bawah pimpinan Del Cano. Mereka tiba di Tidore pada tahun 1521. Dari sana Del
Cano pulang melalui rutenya Portugis dan tiba di Eropa pada tahun 1522.(Del
Cano orang yang pertama berhasil mengelilingi dunia).
Antara portugis dan spanyol berselisih kembali. Pada tahun 1528 dicapai
kesepakatan Zaragosa yang isinya membagi duia ke dalam dua wilayah kekuasaan.
Daerah di sebelah utara Zaragosa merupakan milik Spanyol dan daerah di sebelah
selatan dinyatakan milik Portugis. Dengan adanya kesepakatan itu Spanyol
kembali ke Filipina dan Portugis ke arah selatan.
b.
Bangsa Inggris
Kedatangan bangsa Inggris ke indonesia dirintis oleh:
1)
Francis Drake, dengan
mengikuti jalur pelayaran yang dirintis Magelhaends, tiba di Ternate pada tahun
1577.
2)
Thomas Candevish, melalui
jalur yang sama pada tahun 1586, berusaha menguasai Indonesia namun gagal
dan berhasil menguasai India.
c.
Bangsa Belanda
Bangsa Belanda yang datang ke Indonesia dipelopori oleh:
1)
Cornelis de Houtmans melalui
jalur timur (Portugis), pada tahun 1596 berhasil mendarat di Banten, karena
kesombongan dan berlaku kasar, akhirnya diusir.
2) Jacob van Niek dan Van Waewyck, tiba di Banten tahun 1598, bersikap
baik, dan berhasil membawa rempah-rempah. Keberhasilan itu kemudian mendorong
orang-orang Belanda yang lain datang ke Indonesia. Untuk menghindari
persaingan yang tidak sehat pada tanggal 20 Maret 1602 dibentuklah kongsi
dagang bernama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). VOC oleh
pemerintah Belanda diberi hak istimewa (octrooi), yaitu: memonopoli
perdagangan, memiliki tentara, melakukan peperangan, mencetak uang, melakukan
ekspansi. Untuk memperkuat kedudukannya, diangkatlah gubernur VOC pertama
Pieter Both, berkedudukan di Ambon. Dalam perkembangannya Ambon tidak strategis
lagi di bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen (JP Coen), tahun 1619 VOC berhasil
merebut Jayakarta diganti nama Batavia sebagai markas besar VOC. Untuk mencapai
tujuannya VOC melakukan politik adu domba (devide at impera) tujuannya
agar kerajaan-kerajaan di Indonesia menjadi lemah dan mudah dikuasai. Dalam
upaya monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, VOC mengeluarkan peraturan,
yaitu:
a) Rakyat Maluku dilarang menjual rempah-rempah selain kepada VOC
b) Jumlah tanaman rempah-rempah ditentukan oleh VOC
c) Tempat untuk menanam rempah-rempah ditentukan oleh VOC.
d) Agar peraturan tersebut ditaati oleh rakyat Maluku, VOC mengadakan
pelayaran hongi, dan yang melanggar ditindak tegas serta diterapkan hukuman
ekstirpasi.
Istilah dalam peraturan VOC adalah sebagai berikut.
a) Verplichte Leverantie, yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga
yang telah ditetapkan oleh VOC.
b) Hak ekstirpasi, yaitu hak memusnahkan tanaman rempah-rempah yang
melanggar ketentuan VOC.
c) Contingenten, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa
hasil bumi.
d)
Pelayaran hongi, adalah
pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu perang) yang bertujuan untuk
mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan.
Terima kasih Bu🙏🙏🙏
BalasHapusMakasih buu🙏🙏
BalasHapusterima kasih bu...
BalasHapusTerimakasihBu
BalasHapusMakasih bu
BalasHapusMakasih bu🙏🙏
BalasHapus