Jumat, 01 Januari 2021

PASAR

 

a.   Pengertian Pasar

Pasar dalam pengertian sehari-hari adalah suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan jual beli tidak hanya dilakukan di suatu tempat saja tetapi transaksi jual beli bisa dilakukan melalui surat menyurat, lewat telepon bahkan bisa dilakukan melalui internet tidak tergantung pada tempat. Hal ini menyebabkan  pengertian pasar bukan lagi diartikan sebagai tempat.

Menurut ilmu ekonomi, pengertian pasar adalah pertemuan antara penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui alat-alat komunikasi). Dari pengertian tersebut maka pasar tidak terikat oleh tempat dan waktu. Intinya segala bentuk transaksi jual beli bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja baik di suatu tempat atau hanya melalui alat-alat komunikasi (surat menyurat, telepon, internet, dan sebagainya) bisa disebut pasar.

Berdasarkan uraian tersebut, suatu kejadian disebut sebagai suatu pasar apabila memenuhi beberapa syarat, yaitu:

1)   Adanya penjual dan pembeli.

2)   Adanya barang dan jasa yang diperjual­belikan.

3)   Adanya interaksi antara penjual dan pembeli (transaksi jual beli).

4)   Adanya media atau tempat untuk interaksi penjual dan pembeli.

b.   Fungsi Pasar

Keberadaan pasar mempunyai fungsi yang sangat penting. Bagi konsumen, adanya pasar akan mempermudah memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Adapun bagi produsen, pasar menjadi tempat untuk mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi. Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi.

1)   Sarana Distribusi

Dengan adanya pasar akan mempermudah dan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Produsen yang ingin menjual barang dagangannya dapat menjualnya ke pasar, sebaliknya pembeli yang membutuhkan barang dapat membelinya di pasar.

2)   Pembentukan Harga

Harga akan terbentuk setelah terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli melalui proses tawar menawar.

3)   Sarana Promosi

Pasar merupakan tempat yang paling tepat untuk promosi produk kepada calon pembeli. Karena pasar setiap hari banyak dikunjungi calon pembeli (konsumen) sehingga semua sudut pasar merupakan tempat yang amat strategis untuk digunakan sebagai kegiatan promosi.

 

c.   Peranan Pasar

Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian. Berikut ini beberapa peranan pasar.

1)   Peranan Pasar bagi Produsen

Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi produsen yaitu membantu memperlancar penjualan hasil produksi dan dapat pula digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan atau memperkenalkan barang dan jasa hasil produksi. Selain itu produsen juga dapat memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan untuk keperluan proses produksi.

2)   Peranan Pasar bagi Konsumen

Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi konsumen, karena konsumen mudah untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. Apabila pasar semakin luas, konsumen akan semakin mudah memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.

3)   Peranan Pasar bagi Pembangunan

Peranan pasar bagi pembangunan adalah menunjang kelancaran pembangunan yang sedang berlangsung. Upaya dalam meningkatkan pembangunan, pasar berperan membantu menyediakan segala macam barang dan jasa yang bermanfaat bagi pembangunan. Pasar juga dapat dijadikan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan melalui pajak dan retribusi.

4)   Peranan Pasar bagi Sumber Daya Manusia

Kegiatan perdagangan di suatu pasar membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit. Semakin luas suatu pasar, semakin besar tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan, berarti pasar turut membantu mengurangi pengangguran, memanfaatkan sumber daya manusia, serta membuka lapangan kerja.

d.   Macam-Macam Pasar

Pasar dapat dikelompokkan berdasarkan fisiknya, waktu penyelenggaraan, jenis barang yang diperjualbelikan, luas jaringan distribusi, serta bentuk dan strukturnya.

1)   Berdasarkan Fisik Pasar

Pasar menurut sifat atau jenis barang yang diperjualbelikan dibedakan menjadi dua macam, yaitu pasar konkret dan pasar abstrak.

a)   Pasar Konkret (pasar nyata)

Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara langsung. Penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi jual beli (tawar menawar). Barang-barang yang diperjualbelikan di pasar konkret terdiri atas berbagai jenis barang yang ada di tempat tersebut.

Ciri-ciri pasar konkret adalah:

(1)  Pembeli dan penjual bertransaksi secara langsung.

(2)  Barang yang diperjualbelikan ada di tempat.

(3)  Ada pertemuan antara penjual dan pembeli.

Contoh pasar konkret:

Pasar konkret dapat dikelompokkan sebagai berikut

(1)  Berdasarkan manajemen pengelolaannya, terdiri dari:

(a)  Pasar modern, yaitu pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, atau koperasi yang dikelola secara modern, mengutamakan pelayanan dan kenyamanan berbelanja, bermodal relatif kuat, dan dilengkapi label harga yang pasti.

(b)  Pasar tradisional, yaitu pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, dan koperasi, atau swadaya masyarakat dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda, dikelola oleh pedagang kecil, menengah dan koperasi, dengan usaha skala kecil, modal kecil, dalam proses jual beli melalui tawar menawar.

 

(2)  Berdasarkan ragam barang yang dijual

      Toko adalah tempat atau bangunan milik (disewa) perorangan, pasar, atau koperasi untuk melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen. Toko dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

(a)  Toko khusus (special store), yaitu toko yang menjual hanya satu jenis barang.

(b)  Toko satu jalur (single line store), yaitu toko yang menjual hanya satu kelompok barang sejenis.

(3)  Berdasarkan banyak sedikitnya barang yang dijual

(a)  Toko serba ada (department store), yaitu toko pengecer besar dan mempunyai banyak jenis produk. Sesuai dengan namanya “department”  yang berarti bagian, toko ini dibagi menjadi beberapa bagian yang menawarkan barang dagangan tertentu. Misalnya bagian baju anak, bagian baju wanita dewasa, bagian sepatu dan sandal, dan lain-lain.

(b)  Toko swadaya (independent store), yaitu toko skala kecil dan menjual berbagai macam barang yang dimiliki seorang individu sebagai pimpinannya.

(c)  Pasar swalayan (supermarket), yaitu pasar berukuran besar yang menjual bermacam-macam barang langsung kepada konsumen.

(d)  Hipermarket adalah supermarket yang berukuran lebih besar dan menjual lebih banyak ragam barang.

(4)  Berdasarkan manajemen pelayanan

(a)  Mal/Supermal/Plaza, yaitu tempat atau bangunan (toko) dalam skala besar yang dimiliki atau disewa perorangan, kelompok, pasar, atau koperasi untuk usaha perdagangan berbagai barang dan jasa. Biasanya juga terdapat sarana rekreasi, restoran, dan sebagainya.

(b)  Pertokoan (shopping centre) adalah wilayah lingkungan pertokoan di mana terdapat bangunan toko-toko sepanjang tepi jalan, yang dapat dijangkau dengan mudah oleh transportasi dan masyarakat, dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sebagai daerah pertokoan.

(c)  Pasar swalayan (supermarket), yaitu pasar berukuran besar yang menjual bermacam-macam barang langsung kepada konsumen. Ciri khas pasar swalayan adalah teknik pelayanan “self service” atau konsumen melayani diri sendiri.

(5)  Berdasarkan partai penjualan barang

(a)  Pasar grosir adalah tempat dilakukannya usaha perdagangan dalam partai besar.

(b)  Pasar eceran adalah tempat dilakukannya usaha perdagangan dalam partai kecil.

b)   Pasar Abstrak

Pasar abstrak adalah pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual dan pembeli, secara langsung atau tidak langsung yang melakukan tawar menawar suatu barang atau jasa untuk mencapai kesepakatan harga, sedangkan barangnya tidak tersedia di tempat.

Dalam pasar abstrak, penjual dan pembeli tidak harus bertatap muka secara langsung, karena interaksi keduanya dapat dilakukan melalui alat telekomunikasi. Sedangkan barang yang diperdagangkan hanya diperlihatkan contohnya saja atau mungkin hanya sekadar data spesifikasinya saja.

Ciri-ciri pasar abstrak:

(1)  Penjual dan pembeli dapat bertransaksi langsung maupun tidak langsung.

(2)  Barang yang diperjualbelikan tidak tersedia di tempat, yang ada hanya contoh.

(3)  Pertemuan penjual dan pembeli tidak harus berada di tempat yang khusus.

 

Contoh  pasar  abstrak  yang  sedang marak saat ini adalah perdagangan secara online lewat internet.

Beberapa contoh pasar abstrak adalah sebagai berikut.

(1)  Pasar  uang 

Pasar uang adalah pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek (jangka waktunya kurang dari satu tahun), seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), sertifikat deposito, dan lain-lain.

(2)  Pasar  modal

Pasar modal adalah tempat perdagangan saham, yaitu bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan. Biasanya saham berbentuk, sehingga sering disebut surat berharga. Saham atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal disebut efek.

Pelaksanaan perdagangan di pasar modal terdapat pialang (broker). Tugas dari broker adalah penghubung atau perantara perdagangan antara penjual dan pembeli.

 

3)   Pasar barang berjangka

Pasar barang berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka seperti Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Bursa Berjangka Jakarta dikenal dengan Jakarta Futures Exchange (JFE). Barang yang dijual di JFE adalah kelapa sawit, minyak goreng, kopi, kedelai, dan gula.

4)   Pasar tenaga kerja

Pasar tenaga kerja atau bursa tenaga kerja adalah suatu kegiatan untuk mempertemukan antara pencari kerja dengan yang membutuhkan pekerjaan. Hal-hal yang berkaitan dengan tenaga kerja di bawah naungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang bertugas mendaftar dan menyalurkan pencari kerja supaya penghidupan pencari kerja lebih layak.

Selain Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ada biro-biro jasa yang bergerak penyaluran tenaga kerja. Pasar tenaga kerja berperan sebagai tempat untuk penyaluran tenaga kerja dan untuk memperoleh informasi lowongan pekerjaan di dalam negeri maupun luar negeri.

5)   Pasar valuta asing

Pasar valuta asing sering disebut bursa valuta asing yaitu tempat kegiatan memperjualbelikan valuta asing. Pada perdagangan valuta asing dikenal istilah kurs. Kurs adalah nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan nilai mata uang negara lain. Kurs terdiri atas kurs jual dan kurs beli. Selisih antara kurs jual dan kurs beli menjadi keuntungan untuk para penjual valuta asing.

 

2)   Berdasarkan Waktu Penyelenggaraan Pasar

a)   Pasar Temporer

Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu (tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Pasar temporer sering disebut sebagai pasar kaget. Misalnya pasar murah, bazar, dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.

b)   Pasar Harian

Pasar harian adalah pasar yang penyelenggaraannya dilakukan setiap hari. Pasar ini biasanya menjual kebutuhan pokok sehari-hari.

c)   Pasar Mingguan

Pasar mingguan adalah pasar yang waktu penyelenggaraannya seminggu atau sepekan sekali. Pasar ini biasanya diselenggarakan di daerah yang penduduknya sedikit atau di daerah pedesaan. Contoh: pasar Senen, pasar Jum’at, pasar Pon, pasar Wage, pasar Paing, dan sebagainya.

d)   Pasar Bulanan

Pasar bulanan adalah pasar yang penyelenggaraannya dilakukan sebulan sekali. Pasar ini banyak ditemukan di daerah dekat pabrik dibuka setiap awal bulan menyambut karyawan pabrik gajian. Barang yang diperdagangkan berupa produk-produk tertentu saja, misalnya hasil industri, hasil seni.

e)   Pasar Tahunan

Pasar tahunan adalah pasar yang diselenggarakan sekali dalam setahun. Contoh: Pekan Raya Jakarta, Pasar Malam Sekaten di Yogyakarta dan di Surakarta, dan sebagainya.

 

3)   Berdasarkan Jenis Barang Yang Diperjualbelikan

Pasar berdasarkan jenis barang yang diperjualbelikan dibedakan menjadi dua, yaitu:

a)   Pasar Barang Konsumsi

Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi. Contohnya, barang kebutuhan sehari-hari, seperti: pakaian, sayur-mayur, buah-buahan, ikan, dan sebagainya.

b)   Pasar Barang Produksi

Pasar barang produksi adalah pasar yang memperdagangkan faktor-faktor produksi. Misalnya: mesin-mesin produksi, alat pertanian, alat transportasi, dan sebagainya.

4)   Berdasarkan Luas Jaringan Distribusi

Pasar berdasarkan luas jaringan distribusi terdiri dari:

a)   Pasar Setempat

Pasar setempat adalah pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang meliputi suatu daerah kecil tertentu. Barang yang diperjualbelikan biasanya barang untuk kebutuhan sehari-hari dan barang yang mudah rusak atau busuk. Contoh: sayur-mayur, buah-buahan, beras, ikan.

b)   Pasar Daerah

Pasar daerah adalah pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar di kota-kota kabupaten.

Misalnya: Pasar Klewer di Solo, Pasar Johar di Semarang, Pasar Legi di Solo, Pasar Beringharjo di Yogyakarta.

c)   Pasar Nasional

Pasar nasional adalah pasar yang meliputi wilayah suatu negara tertentu. Konsumen barang yang diperdagangkan meliputi seluruh wilayah negara. Misalnya: pasar uang dan pasar modal.

d)   Pasar Internasional

Pasar internasional adalah pasar yang memperdagangkan barang-barang yang penjual dan pembelinya meliputi seluruh dunia. Misalnya: Pasar tembakau di Bremen (Jerman), Pasar kopi di Santos (Brazil), Pasar karet di New York (Amerika Serikat), Pasar intan di Amsterdam (Belanda).

5)   Berdasarkan Bentuk dan Struktur Pasar

Pasar berdasarkan bentuk dan struktur pasar terdiri dari:

a)   Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli, yang masing-masing pihak sudah mengetahui keadaan pasar.

 

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:

(1)  Terdapat banyak penjual dan pembeli.

(2)  Barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen).

(3)  Setiap produsen bebas menutup maupun membuka usahanya.

(4)  Semua faktor produksi bebas bergerak dari suatu tempat ke tempat lain.

(5)  Pembeli dan penjual mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar.

Contoh pasar persaingan sempurna adalah pasar hasil pertanian seperti beras, buah-buahan, dan sayur-sayuran.

 

b)   Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna adalah bentuk pasar di mana hanya terdapat satu atau sedikit penjual dan banyak pembeli. Dalam pasar ini, penjual memiliki kekuatan untuk menentukan harga, karena tidak ada persaingan harga antar penjual sehingga penjual dapat memperoleh keuntungan maksimal.

Ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna:

(1)  Jumlah penjual sedikit.

(2)  Barang yang diperjualbelikan bersifat heterogen.

(3)  Pembeli kurang mengetahui keadaan pasar.

Pasar persaingan tidak sempurna jika dilihat dari banyaknya penjual dan pembeli dapat dibedakan menjadi empat macam antara lain:

(1)  Pasar monopoli

Pasar monopoli adalah pasar di mana hanya terdapat satu penjual dan banyak pembeli.

      Ciri-ciri pasar monopoli:

(a)  Hanya ada satu penjual (penjual tunggal).

(b)  Tidak ada penjual lain yang menjual barang yang dapat mengganti secara sempurna barang yang dijual oleh penjual tunggal.

(c)  Ada rintangan (baik alami maupun buatan) bagi pengusaha baru untuk menjual barang yang sama, misalnya dalam bentuk penguasaan bahan baku, peraturan dan perizinan. Contoh pasar monopoli adalah pasar untuk perusahaan-perusahaan negara, seperti: PLN, PT KAI, PT Telkom.

 

(2)  Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni adalah pasar di mana hanya terdapat satu pembeli dan banyak penjual. Dalam pasar monopsoni pembeli dapat menguasai keadaan dan menekan harga serendah mungkin. Di samping itu kadang-kadang penjual bersaing keras untuk dapat memberikan harga serendah mungkin atau memberikan bonus agar konsumen tertarik untuk membelinya.

(3)  Pasar Monopolistis

Pasar monopololistis adalah pasar yang di dalamnya terdapat persaingan antara penjual yang melakukan monopoli. Para pedagang monopoli ini melakukan persaingan karena barang yang mereka tawarkan memiliki keistimewaan masing-masing dan mereka juga bebas menentukan tingkat harga. Pihak pembeli juga bebas untuk memilih barang dari penjual mana yang ingin mereka beli. Biasanya penjual bersaing dengan melakukan berbagai bentuk promosi secara gencar.

(4)  Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah pasar di mana hanya terdapat beberapa penjual yang menawarkan jenis barang tertentu, sehingga kegiatan dari penjual yang satu bisa mempengaruhi pemasaran barang penjual yang lain. Contoh: perusa­haan penjual sepeda motor dan semen di Indonesia.

Karakteristik bentuk pasar oligopoli adalah sebagai berikut:

(a)  Hanya terdapat sedikit penjual di pasar. Sehingga keputusan seorang penjual akan mempengaruhi penjual yang lain. Efek reaksi tersebut pada gilirannya akan menimbulkan reaksi balasan bagi pesaing- pesaingnya.

(b)  Produk-produk dari perusahaan di pasar Oligopoli ini dapat distandarisasikan. Industri ini umunya dijumpai pada industri yang menghasilkan bahan-bahan mentah, seperti industri baja dan aluminium.

(c)  Terdapat pembedaan produk/corak. Semakin besar tingkat perbedaan produk maka produsen semakin tidak tergantung pada aktivitas perusahaan - perusahaan lainnya.

(d)  Memungkinkan perusahaan lain untuk masuk ke pasar, namun prosesnya tidak mudah karena biasanya perusahaan besar memiliki skala ekonomis yang besar dalam melakukan kegiatan produksinya.

(e)  Promosi iklan sangat diperlukan untuk persaingan. Dengan adanya iklan diharapkan akan menciptakan pembeli baru, namun yang terpenting adalah mempertahankan pembeli lama. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar